Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurdin Halid Sebut Empat Calon Ketum Golkar yang "Super Serius"

Kompas.com - 17/02/2016, 20:50 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Nurdin Halid, menyebutkan sejumlah nama kader Partai Golkar yang serius mencalonkan diri menjadi ketua umum.

Ada empat nama yang ia golongkan ke dalam kelompok "super serius", yaitu Ade Komarudin, Setya Novanto, Aziz Syamsuddin, dan Idrus Marham.

Keempat orang itu disebut telah mulai membangun komunikasi politik dengan kader-kader Partai Golkar di daerah.

"Akom, Setya Novanto, Aziz, Idrus Marham, itu yang saya lihat super serius," ujar Nurdin saat ditemui di Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/2/2016).

Nurdin menambahkan, informasi tersebut didapatkannya dari kader-kader di daerah berdasarkan laporan daerah yang diterimanya.

Ia juga mengaku telah mengimbau kader-kader di daerah agar membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para calon ketua umum yang hendak maju untuk menyampaikan visi misi.

Ketua pemenangan pemilu wilayah Sulawesi tersebut mengatakan, kader-kader di daerah saat ini masih mengamati.

Beberapa hal yang dipertimbangkan adalah sosok mana yang kira-kira dapat memersatukan Partai Golkar menuju kejayaan di Pemilu Serentak 2019.

"Yang resistensinya tinggi mungkin menjadi perhatian," ujarnya.

Selain Nurdin, terlihat Yorrys Raweyai juga hadir di Bakrie Tower petang ini. Menurut Nurdin, keduanya tak sengaja bertemu.

Keduanya bermaksud membicarakan masalah Musyawarah Nasional Partai Golkar dengan Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Riau, Aburizal Bakrie.

Namun, ia enggan membeberkan lebih rinci mengenai hal-hal yang akan disampaikannya.

"Intinya Bang Yorrys dan saya mau melaporkan kondisi daerah dan persiapan Munas ke depan harus dibikin sukaes," kata Nurdin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Presiden PKS Bertemu Surya Paloh Sebelum Umumkan Anies-Sohibul, Nasdem Ungkap Isi Pembicaraan

Presiden PKS Bertemu Surya Paloh Sebelum Umumkan Anies-Sohibul, Nasdem Ungkap Isi Pembicaraan

Nasional
Pindahkan Data Imigrasi ke Web Amazon, Yasonna: Bagus, Tak Ada Lagi Kendala

Pindahkan Data Imigrasi ke Web Amazon, Yasonna: Bagus, Tak Ada Lagi Kendala

Nasional
Faktor Lanjut Usia jadi Hal Meringankan SYL Dituntut 12 Tahun Penjara

Faktor Lanjut Usia jadi Hal Meringankan SYL Dituntut 12 Tahun Penjara

Nasional
Sidang Tututan SYL, Ada Aliran Uang ke Partai Nasdem Rp 965 Juta dari Kementan

Sidang Tututan SYL, Ada Aliran Uang ke Partai Nasdem Rp 965 Juta dari Kementan

Nasional
SYL Dituntut 12 Tahun Penjara

SYL Dituntut 12 Tahun Penjara

Nasional
WN China Tersangka Penipuan 'Online' Diduga Tipu 800 Korban hingga Rugi Ratusan Miliar

WN China Tersangka Penipuan "Online" Diduga Tipu 800 Korban hingga Rugi Ratusan Miliar

Nasional
Jaksa KPK Ungkap Anak SYL Kemal Redindo Kembalikan Uang Rp 253 Juta

Jaksa KPK Ungkap Anak SYL Kemal Redindo Kembalikan Uang Rp 253 Juta

Nasional
Soal Kerja Sama dengan PKS di Pilkada Jakarta, Nasdem: Bisa Iya, Bisa Tidak

Soal Kerja Sama dengan PKS di Pilkada Jakarta, Nasdem: Bisa Iya, Bisa Tidak

Nasional
Dukung Ridwan Kamil, Projo: Dalam Sejarah, Petahana Selalu Kalah Pilkada DKI Jakarta

Dukung Ridwan Kamil, Projo: Dalam Sejarah, Petahana Selalu Kalah Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Jaksa KPK: Pembelaan SYL Sebut Lakukan Instruksi Presiden, Tak Dapat Dibuktikan

Jaksa KPK: Pembelaan SYL Sebut Lakukan Instruksi Presiden, Tak Dapat Dibuktikan

Nasional
Kongres III Nasdem Turut Bahas Calon Ketum

Kongres III Nasdem Turut Bahas Calon Ketum

Nasional
Jaksa KPK: Bantahan SYL Bertentangan dengan Alat Bukti di Persidangan

Jaksa KPK: Bantahan SYL Bertentangan dengan Alat Bukti di Persidangan

Nasional
Jokowi Minta BPKP Audit Tata Kelola PDN Usai Diretas 'Hacker'

Jokowi Minta BPKP Audit Tata Kelola PDN Usai Diretas "Hacker"

Nasional
Ketimbang RK, Gerindra Lebih Dorong Kadernya Maju Pilkada Jabar 2024

Ketimbang RK, Gerindra Lebih Dorong Kadernya Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Hadapi Bonus Demografi pada 2030, Kemenkominfo Ajak Anak Muda Papua Jadi Pengusaha

Hadapi Bonus Demografi pada 2030, Kemenkominfo Ajak Anak Muda Papua Jadi Pengusaha

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com