Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan Tak Tutup Kemungkinan Ormas Radikal Diajak Bela Negara

Kompas.com - 12/02/2016, 23:20 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, seluruh pihak akan terus diajak untuk turut berperan serta dalam program bela negara.

Ajakan ini tak terkecuali untuk kelompok-kelompok radikal.

Pernyataan tersebut diungkapkan Ryamizard menanggapi pertanyaan wartawan usai menandatangani nota kesepahaman dengan 20 ormas terkait program tersebut.

Bahkan, kader-kader bela negara, kata dia, nantinya juga bisa memberi pemahaman bahwa apa yang mereka laksanakan tidak benar.

"Jadi kami rangkul semua, yang tidak mengerti kami kasih pengertian," ujar Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (12/2/2016).

"Kecuali kalau yang sudah keluar-keluar perang, sudah pindah saja ke negara sana. Enggak usah balik lagi," ujarnya.

Ryamizard mengaku rajin berkunjung ke daerah-daerah untuk menjaring lebih banyak kader.

Bahkan, Ryamizard mengaku senang karena rupanya banyak ormas yang justru meminta untuk secara resmi menyatakan dukungannya untuk program bela negara.

Sehingga, Kemenhan tidak perlu menjemput bola, tapi justru dijemput bola.

"Kemarin saya ke Garut, Solo, nanti ke Makassar. Sangat banyak yang minta. Ini suatu kekuatan yang luar biasa," ujarnya.

Ia menambahkan, usai menandatangani nota kesepahaman, 20 ormas tadi akan langsung bekerja.

Kemenhan akan membagikan buku petunjuk bela negara dan mereka akan diarahkan melalui program-program khusus.

"Nanti kan ada programnya. Dikasih, ada buku petunjuk yang sama. Enggak mengarang-ngarang sendiri," tutur Ryamizard.

Menurut dia, ajakan bela negara tak lantas hanya tersebar di internal ormas-ormas tersebut, melainkan bekerja seperti sel, kemudian menyebar.

Sehingga, nantinya diharapkan target 100 juta kader bela negara akan semakin cepat tercapai.

"Oh ya, pasti langsung menyebar. Kalau enggak begitu, enggak sampai 100 juta," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com