Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Golkar: Setya Novanto Jangan Rotasi Anggota karena "Like and Dislike"

Kompas.com - 22/01/2016, 17:06 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Golkar Ridwan Hisjam mempertanyakan keputusan Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto yang mengangkat Kahar Muzakir sebagai Ketua Badan Anggaran di DPR.

Dia menilai, Novanto melakukan rotasi berdasarkan alasan suka atau tidak suka, bukan pertimbangan prestasi dan rekam jejak.

"Setya Novanto jangan asal ganti karena like and dislike, KKN, dan karena Kahar menyelamatkan dia di MKD (Mahkamah Kehormatan Dewan)," kata Ridwan, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/1/2016).

Kahar Muzakir sebelumnya sempat menjabat sebagai Wakil Ketua MKD saat pengusutan kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden yang menyeret Novanto.

Ia kerap membela Novanto pada sidang etik MKD. Akhirnya, Novanto mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPR dan kasus tersebut ditutup tanpa ada sanksi yang dijatuhkan kepadanya.

"Novanto harusnya minimal bicara terlebih dulu dengan Ketua Poksi di setiap komisi masing-masing untuk menilai kinerja anggota yang akan dirotasi," kata Ridwan.

Ridwan, yang merupakan Ketua Poksi Fraksi Golkar di Komisi X ini, menilai, kinerja Kahar pada komisi tersebut sangat buruk.

Ia menyebutkan, Kahar tidak pernah taat terhadap keputusan Fraksi Partai Golkar mengenai anggaran-anggaran yang harus diperjuangkan di Banggar. Kahar juga jarang masuk di rapat-rapat Komisi X.

"Partai harusnya melakukan fit and proper test terlebih dahulu, apalagi yang akan ditempatkan di posisi strategis," ujar dia.

Ridwan mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie untuk mempertimbangkan kembali penempatan Kahar sebagai Ketua Banggar ini.

Rotasi Kahar menjadi Ketua Banggar diteken Novanto melalui SK bernomor SJ00708/FPG/DPRRI/I/2016 tertanggal 21 Januari 2016 yang ditujukan kepada Pimpinan DPR RI.

Bersamaan dengan Kahar, turut dirotasi pula 22 anggota lainnya, termasuk Ridwan yang dicopot dari Wakil Ketua Komisi X.

Namun, ia membantah protesnya terhadap penunjukan Kahar ini karena pencopotannya dari posisi pimpinan komisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com