Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geng Novanto Dapat Posisi Penting di DPR, Fraksi Golkar Bergejolak

Kompas.com - 06/01/2016, 13:37 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Badan Anggaran DPR Ahmadi Noor Supit mengungkapkan, kondisi internal Fraksi Golkar saat ini sedang bergejolak menyusul ditempatkannya loyalis Setya Novanto di sejumlah pos penting di DPR.

Kahar Muzakir yang membela Novanto dalam kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden di Mahkamah Kehormatan Dewan ditunjuk sebagai Ketua Banggar menggantikan Supit.

Bambang Soesatyo yang kerap mengkritik Novanto terkait kasus dugaan permintaan saham PT Freeport itu juga dicopot sebagai Sekretaris Fraksi Golkar dan digantikan Aziz Syamsudin. (Baca: Novanto Jadi Ketua Fraksi, Bambang Soesatyo Didepak sebagai Sekretaris F-Golkar)

"Semuanya diganti oleh geng Novanto," kata Supit saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/1/2016).

Supit mengaku, dia sebenarnya tidak masalah jika digantikan oleh orang yang mempunyai kompetensi. (Baca: Aburizal Tunjuk Kahar Muzakir Jadi Ketua Banggar DPR)

Namun, dia menilai pergantian ini sarat dengan kepentingan politis dan hanya untuk kepentingan segelintir elite.

"Di internal partai juga gejolaknya luar biasa," ujar Wakil Ketua Umum hasil Munas Bali ini.

Supit mengatakan, sebagian besar anggota Fraksi Golkar hendak mengambil sikap untuk menanggapi rotasi ini. (Baca: Siapa Kahar Muzakir, Wakil Ketua MKD yang Pimpin Pemeriksaan Setya Novanto?)

Namun, dia meminta agar rekan-rekannya bersabar. Sebab, rotasi ini juga masih harus dibahas dalam rapat pimpinan DPR dan rapat Badan Musyawarah.

"Sementara ini saya redam teman-teman di fraksi. Kita cooling down saja dulu. Tapi kalau nanti kemudian di paripurna dibacakan, baru kita punya sikap seperti apa," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com