Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masinton Sebut JK Titik Kegaduhan, Ini Kata Jubir Wapres

Kompas.com - 20/12/2015, 18:55 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla, Husain Abdullah, meminta agar anggota Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, tidak membuat kegaduhan baru.

Hal itu menyusul pernyataan Masinton yang menyebut Kalla sebagai salah satu penyebab kegaduhan politik dalam beberapa waktu terakhir.

"Jangan mengumbar pernyataan di luar, menyerang eksekutif yang notabene diusung PDI-P. Tuduhan-tuduhan Masinton justru membuat kegaduhan baru yang tidak perlu," kata Husain dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/12/2015).

Dalam sebuah kegiatan diskusi, Masinton mengingatkan agar Kalla tidak menggunakan jabatannya yang tinggi untuk kepentingan usaha pribadi.

Menurut dia, kegaduhan diawali pembelaan Kalla saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyebut bahwa kebijakan pemerintah untuk melaksanakan proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt tidak masuk akal.

Husain mengatakan, sebagai Wapres, Kalla selalu mendampingi Presiden Joko Widodo dalam menjalankan program kerja yang salah satunya diamanahkan oleh PDI Perjuangan itu.

Menurut dia, proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt itu merupakan program yang telah dirancang PLN sebelumnya.

"Posisi Pak JK justru pasang badan agar program ini jalan. Kalau tidak jalan, bagaimana duet Jokowi-JK mempertanggungjawabkannya kepada rakyat dan PDI Perjuangan yang mengusungnya?" kata dia.

Sementara itu, terkait tuduhan Masinton mengenai adanya dugaan intervensi yang dilakukan Kalla atas pengusutan kasus PT Pelindo II, menurut Husain, Kalla hanya mengingatkan Polri agar bekerja sesuai instruksi Presiden.

Instruksi kala itu berupa arahan agar kebijakan jangan sampai dipidanakan. Selain itu, kasus yang ditangani jangan sampai menyebabkan kegaduhan, dan sebaiknya diekspos ketika tahap penuntutan.

"Kalau kasus Freeport, orang pertama yang meributkan agar Sudirman Said melapor ke MKD justru Masinton, bukan Pak JK. Jadi, ocehan Masinton itu ngawur," ujarnya. (Baca: Politisi PDI-P Nilai Titik Kegaduhan Itu Ada di Wapres)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com