Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Gerindra Dasco Ahmad Tuding Rekaman Freeport Di-"dubbing"

Kompas.com - 03/12/2015, 22:59 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad menuding Presiden Direktur PT Freeport Maroef Sjamsoeddin sengaja men-dubbing rekaman percakapan antara Maroef, pengusaha minyak Riza Chalid, dan Ketua DPR Setya Novanto.

Dasco mengaku sudah mengecek rekaman itu dengan alat audio frekuensi.

"Berdasarkan catatan suara, ada empat orang yang melakukan pembicaraan. Apakah kemudian suara yang keempat ikut berbicara? Suara itu ikut di sela pembicaraan?" kata Dasco dalam sidang MKD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/12/2015).

Menurut politisi Gerindra ini, suara orang keempat tersebut ditumpuk pada suara orang lain.

Artinya, Dasco menuding ada manipulasi percakapan dengan memasukkan percakapan baru dalam tahap editing.

"Apakah Anda setelah merekam meminta bantuan seseorang sebelum diberikan kepada Sudirman untuk mengedit? Suara keempat itu diedit, di-dubbing," cecar Dasco.

Maroef pun membantah tudingan Dasco itu. Menurut Maroef, dia langsung memberikan salinan rekaman asli kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said tanpa diedit sedikit pun.

Setelah itu, Sudirman menyerahkan rekaman percakapan ke MKD sebagai bukti bahwa Novanto meminta saham Freeport dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.

"Tidak ada (editing). Tidak ada orang keempat," ucap Maroef.

Rekaman suara yang diserahkan Menteri ESDM sebenarnya sudah diputar dalam sidang kemarin.

Namun, para anggota MKD bersikeras untuk memutar kembali rekaman yang didapat dari Maroef untuk membandingkan.

Di tengah-tengah rekaman yang sedang diputar, seorang anggota MKD melontarkan celetukan. "Pak Maroef kok seperti dobel ya suaranya," kata dia.

Tak jelas siapa yang bicara karena kejadian berlangsung cepat dan wartawan hanya menyaksikan dari sebuah layar televisi di depan ruang sidang.

Anggota MKD dari Fraksi Nasdem, Akbar Faizal, pun langsung bereaksi keras mendengar celetukan itu.

"Kita sudah sepakat tidak ada yang bicara selama rekaman diputar," tutur Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com