Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MKD Bersikeras Rekaman Asli Milik Bos Freeport Masih Diperlukan

Kompas.com - 03/12/2015, 19:35 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) masih mempermasalahkan mengenai keaslian rekaman pertemuan Ketua DPR RI Setya Novanto dengan Presiden Direktur PT Freeport Indoensia Maroef Sjamsoeddin dan pengusaha minyak Riza Chalid.

Pasalnya, pada sidang hari ini, Maroef masih belum memberikan rekaman asli percakapan tersebut dengan alasan ponselnya ada di Kejaksaan Agung.

"Saya pribadi masih menganggap alat bukti ini belum ada karena kami minta yang asli yang katanya di handphone masih belum bisa diperlihatkan karena katanya masih di Kejaksaan Agung," tutur anggota MKD dari Fraksi Partai Golkar, Adies Kadir, saat ditemui pada jeda sidang MKD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/12/2015).

Ia menambahkan, pihaknya hanya meminta surat sebagai bukti bahwa ponsel yang bersangkutan memang benar disita. (Baca: Bos Freeport Serahkan Ponsel untuk Merekam ke Kejagung)

Karena belum menerima rekaman tersebut, Adies mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kebenaran apakah rekaman orisinal memang ada.

"Kalau itu dipinjam oleh Kejagung, kami minta surat peminjaman yang tadi katanya ada," ujar Adies. (Baca: Presdir Freeport Sebut Pertemuan dengan Setya Novanto Tidak Etis)

Menurut Adies, rekaman asli tersebut tetap dibutuhkan meskipun telah dikonfirmasi oleh Maroef bahwa rekaman yang diperdengarkan Sudirman kemarin sama dengan yang dimilikinya. (Baca: Kejaksaan Agung: "Speak-speak" Mau Permufakatan Jahat, Kita "Pites" Saja)

"Mana tahu yang kemarin ada perubahan-perubahan, apalagi ada yang rrkaman pertamanya edit. Ini kami akan ngepaskan saja. Sama tidak," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com