Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Batalkan Rencana Pembelian Helikopter VVIP

Kompas.com - 03/12/2015, 17:51 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak usulan TNI Angkatan Udara terkait pengadaan helikopter VVIP jenis AgustaWestland AW101.

Menurut dia, pembelian helikopter VVIP itu terlalu mahal di tengah kondisi ekonomi nasional yang belum sepenuhnya bangkit.
 
"Dengan mempertimbangkan berbagai masukan, Presiden memutuskan untuk tidak menyetujui pembelian helikopter AW 101," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (3/12/2015).
 
Pramono mengungkapkan bahwa Jokowi merasa helikopter Superpuma yang biasa ia gunakan masih dapat dimanfaatkan. (Baca: KSAU Beberkan Alasan Beli AgustaWestland AW101 untuk Helikopter Kepresidenan)
 
Ke depannya, pemerintah pun berencana membeli helikopter cadangan yang dapat dirakit di Indonesia.
 
"Dalam kondisi ekonomi saat ini, pembelian helikopter (AW 101) itu dianggap harganya terlalu tinggi," ungkap Pramono. (Baca: KSAU: Beli Helikopter AgustaWestland karena PT DI Lamban)
 
Dalam rapat terbatas dengan topik membahas alat utama sistem persenjataan TNI dan Polri hari ini, Jokowi menyampaikan empat arahannya.
 
Pertama, pengadaan alutsista harus sesuai dengan kebutuhan TNI yang tercantum dalam dokumen postur kekuatan pokok minimal 2010-2024, dan rencana strategi pertahanan 2015-2019 dan rencana induk industri pertahanan yang ditetapkan oleh Komite Kebijakan Industri Pertahanan.
 
"Kedua, ini perlu saya garis bawahi, proses pengadaan harus dilakukan dengan prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi," ucap Jokowi. (Baca: Menyoal AgustaWestland AW101 Jadi Helikopter Kepresidenan RI)
 
Ketiga, kata Jokowi, pengadaan alutsista harus dilakukan untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan nasional.
 
Dan keempat, pengadaan alutsista harus memperkuat keterpaduan operasional antara sistem senjata antar matra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com