Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu: Presiden Obama yang Undang Presiden Jokowi Untuk ke Gedung Putih

Kompas.com - 07/11/2015, 17:56 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menegaskan bahwa Presiden RI Joko Widodo mendapatkan undangan resmi dari Presiden Amerika Serikat Barrack Obama untuk berkunjung ke Gedung Putih.

Retno mengatakan, surat tersebut dikirimkan Obama tanggal 16 Maret 2015, jauh sebelum kunjungan dilakukan.

"Presiden Obama melalui suratnya tanggal 16 Maret 2015 telah secara resmi menulis surat kepada Presiden Joko Widodo dan mengundang secara resmi untuk berkunjung ke Amerika Serikat," ujar Retno dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (7/11/2015).

Adapun, isi surat yang ditulis Obama kepada Jokowi sebagai berikut:

"I'm very pleased to invite you to the White House in 2015. And I'm confident your visit will provide and important perhaps even a historic opportunity to straighten US- Indonesia comprehensive partnership"

Yang artinya, "Saya mengundang Anda untuk ke Gedung Putih pada tahun 2015. Dan saya yakin kunjungan Anda akan berguna, bahkan mungkin kesempatan bersejarah untuk menguatkan kemitraan AS-Indonesia secara komperhensif".

Retno mengatakan, tidak mudah untuk menentukan tanggal yang tepat untuk memenuhi undangan Obama. (Baca: KBRI Washington Bantah Pertemuan Jokowi-Obama Dibantu Konsultan Asing )

Oleh karena itu, baru pada 19 Juni 2015, Jokowi membalas surat tersebut dan menentukan tanggal pertemuan, yaitu 26 Oktober 2015. (Baca: Bertemu Obama, Jokowi Puji Steve Jobs )

"Dalam surat jawaban Presiden Jokowi terhadap undangan Obama dituliskan, 'Saya gembira. Para pejabat kita telah sepakat untuk menentukan tanggal kunjungan pada 26 Oktober 2015'," kata Retno membacakan surat Jokowi kepada Obama.

Menurut Retno, sebelum adanya undangan tertulis, Obama telah mengundang Jokowi secara lisan pada saat menghadiri forum Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Beijing, China.

Jokowi menyambut undangan tersebut dengan baik. (Baca: Obama Maklum Jokowi Batal ke Silicon Valley )

Setelah adanya ajakan resmi dari Obama, Jokowi langsung memerintahkan menteri dan pejabat terkait untuk memastikan suksesnya pertemuan itu.

Bantah Ada Lobi

Retno pun menegaskan bahwa pemberitaan mengenai lobi pemerintah agar dipertemukan dengan Obama adalah hal yang salah. Menurut dia, kunjungan Jokowi ke AS dilakukan secara formal dan penuh persiapan yang tidak singkat.

"Kementerian luar negeri yang mengkoordinir kerjasama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk itu," kata Retno.

Tak hanya melibatkan kementerian dan lembaga terkait di dalam negeri, Retno mengatakan sempat adanya beberapa pertemuan dengan Kedutaan AS di Jakarta dengan Kedutaan Indonesia di Washington DC.

"Hanya menegaskan bahwa semua komunikasi rencana kunjungan dilakukan secara resmi dan Kemenlu mengkoordinir. Semua persiapan kunjungan, semua data, terekam baik," kata Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com