Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Sidang DPR Ditutup Tanpa Pidato Setya Novanto

Kompas.com - 30/10/2015, 22:42 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penutupan masa sidang I DPR RI tahun sidang 2015-2016 dilakukan tanpa pidato Ketua Umum DPR RI Setya Novanto, Jumat (30/10/2015) malam.

Naskah pidato Novanto yang sudah dibagikan sejak pagi hari akhirnya hanya dibawa untuk dibaca oleh tiap anggota DPR.

"Karena melihat waktu, dan bahan yang sudah dibagikan, silakan dibaca di rumah. Setuju?" kata Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan, yang memimpin jalannya rapat paripurna, di Gedung DPR.

Tanpa ada penolakan, hampir seluruh peserta paripurna menyetujui usulan Taufik.

Rapat paripurna yang membahas Rancangan APBN 2016 itu berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.10 WIB. Paripurna sempat diskors dua kali untuk istirahat siang dan sore sekaligus dilakukannya lobi.

Secara bersamaan, Novanto juga tidak nampak di barisan pimpinan DPR. Ia tengah menghadiri pelantikan pengurus MKGR tahun 2015-2020 dan pembukaan musyawarah kerja MKGR di Hotel Bidakara, Jakarta.

Dalam naskah pidato Novanto tercantum beberapa hal terkait kinerja DPR selama masa sidang ini. Salah satunya adalah mengenai fungsi legislasi DPR yang diharapkan ke depannya harus menghasilkan produk undang-undang yang bermanfaat untuk rakyat.

"Tidak saja sekadar tulisan di atas kertas. Jumlah RUU yang dihasilkan bukan ukuran utama, yang penting adalah menghasilkan undang-undang yang memberikan solusi," kata Novanto, dikutip dari naskah pidatonya.

Novanto juga mengungkapkan keprihatinannya atas bencana asap, dan menyinggung masih banyaknya kekerasan seksual terhadap anak.

Ia berharap bencana asap segera berlalu dan mengajak semua pihak untuk peduli terhadap keamanan serta kenyamanan anak-anak di lingkungan sekitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com