Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PKS Curiga Pansus Pelindo II Jadi Alat PDI-P Jatuhkan Rini Soemarno

Kompas.com - 28/10/2015, 19:04 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Pansus Pelindo II dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Refrizal, mulai curiga ada kepentingan politik dari PDI Perjuangan untuk menjatuhkan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno.

Menurut dia, hal ini mulai terlihat jelas dari pemanggilan terhadap Rini yang tiba-tiba dibatalkan.

Rini semula dijadwalkan diperiksa oleh Pansus Pelindo II pada Rabu (27/10/2015) siang. Namun, pemanggilan tiba-tiba dibatalkan oleh pimpinan Pansus Pelindo II, meski Rini sudah menyatakan kesiapannya untuk hadir.

"Mungkin alat serang untuk Menteri BUMN masih kurang, kali. Kan targetnya Menteri BUMN harus di-reshuffle," kata Refrizal di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu sore.

Refrizal mengatakan, keputusan untuk memanggil lalu membatalkan panggilan terhadap Rini Soemarno itu tidak pernah dirapatkan oleh semua anggota.

"Makanya kita bingung sebagai anggota, kok tiba-tiba batal. Siapa ini yang buat?" ucap Refrizal.

Refrizal mengatakan, harusnya Pansus Pelindo II dibentuk untuk membenahi berbagai persoalan yang ada di PT Pelindo II saat ini. Namun, dia melihat pansus ini sudah bertujuan untuk menjatuhkan orang.

Dia pesimistis, pansus tersebut dapat bekerja optimal membenahi PT Pelindo II jika tak segera mengubah cara kerjanya.

"Pembenahan dong semangatnya. Yang kurang ya diperbaiki. Kalau enggak cocok dengan Dirut Pelindo II (RJ Lino), PDI-P kenapa enggak suruh Jokowi ganti? Kalau Anda enggak suka sama orang ini, bilang saja sama Jokowi. Tidak perlu pakai pansus," ucap dia.

Kecurigaan yang sama juga pernah disampaikan pengamat politik dari Universitas Indonesia, Agung Suprio. (Baca: Rini Soemarno Jadi Target Pansus Pelindo II?)

"Kementerian BUMN ini kan paling 'basah'. Dia (Rini) menguasai BUMN. Makanya, tak heran kursi menteri itu terus digoyang," kata Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com