NEW YORK, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla mendapat tepukan hangat dari peserta pertemuan tingkat tinggi pemimpin dunia tentang kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan di Markas Besar PBB di New York, Minggu (27/9/2015) sore waktu setempat.
"Indonesia sudah menerapkan kesetaraan jender dengan memiliki delapan menteri perempuan," ujar Wapres Kalla.
Sontak, ucapan Kalla itu disambut tepuk tangan meriah dari pimpinan dan peserta sidang yang merupakan pemimpin sejumlah negara. Saat berpidato, Kalla didampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yambise.
Menurut Kalla, Deklarasi Beijing yang dicanangkan sekitar 20 tahun lalu di Tiongkok dinilai masih relevan dan menjadi instrumen untuk mencapai tujuan dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) pasca 2015 dan visi dari program kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan yang disebut Planet 50/50 pada 2030.
Dalam sidang di Markas Besar PBB, Kalla tidak menyebutkan bahwa delegasi Indonesia membawa empat orang menteri perempuan, yang bisa dijadikan bukti kesetaraan jender di Indonesia. Saat ditanyakan hal itu, Kalla mendadak memegang dahinya dan spontan menjawab, "Aduh, saya lupa sekali menyebutkan, termasuk menyebutkan bahwa Indonesia pernah memiliki presiden perempuan."
Sejauh ini, empat menteri yang mendampingi Wapres Kalla selama di New York adalah Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, dan Yohanna Yambise.
Adapun Yohanna yang ditanya seusai acara mengaku bahwa kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan di pelosok-pelosok daerah di Indonesia masih minim.
"Untuk itulah, agar ada kepedulian kaum pria, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada akhir Oktober mendatang menggelar kampanye kepedulian pria terhadap peran perempuan di Papua dalam sebuah kampanye 'He for She'. Acara itu rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Mudah-mudahan beliau bisa hadir," ujar Yohanna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.