JAKARTA, KOMPAS.com - Perombakan besar-besaran terjadi di internal Istana Kepresidenan. Menteri Sekretaris Negara Pratikno memimpin pelantikan terhadap puluhan pejabat eselon II hingga IV di gedung Krida Bhakti Kementerian Sekretariat Negara, Selasa (25/8/2015). Dari puluhan yang dilantik itu, salah satu posisi strategis yang mengalami perubahan yakni jabatan Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi. Posisi itu sebelumnya diisi oleh Albiner Sitompul.
Albiner masuk menggantikan DJ Nachrowi pada masa-masa akhir pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di pertengahan tahun 2014. Mantan calon bupati Tapanuli Tengah selama menjadi Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi juga sempat menjadi pemberitaan sejumlah media massa.
Mantan Kepala Penerangan Kostrad itu, sempat dikecam oleh Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) saat membatasi gerak wartawan yang ingin mewawancarai Presiden Joko Widodo di Yogyakarta. (Baca: Kepala Biro Pers Istana Dituding Intimidasi Jurnalis Saat Peliputan Jokowi di Yogyakarta)
Albiner ketika itu diduga memegang pinggang dan menjewer kuping seorang wartawati. Belakangan, Albiner membantah tuduhan itu melalui pernyataan tertulis. (Baca: Dituding Intimidasi Jurnalis, Ini Penjelasan Kepala Biro Pers Istana)
Sosok sipil
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyebutkan pengganti Albiner adalah Bey Machmudin yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Deputi Dokumentasi dan Diseminasi Informasi di Sekretariat Wakil Presiden. Sudah sejak lama, Bey mengikuti kegiatan sehari-hari Wakil Presiden baik di kantor mau pun saat kunjungan kerja.
Berbeda jika pada kebiasaan dua kepala biro pers sebelumnya yang berlatar belakang militer, Bey meniti karirnya sejak awal sebagai pegawai negeri sipil (PNS). "Bukan militer sipil, dulu lama di Setwapres," ucap Pratikno.
Bey yang ditemui wartawan usai pelantikan, mengaku baru mengetahui dirinya diangkat sebagai Kepala Biro Pers Istana Kepresidenan pada hari ini. "Baru tadi (diberi tahu). Saya harusnya Ke Korea Selatan ikut Wapres nanti malam tapi kata Pak Menteri disuruh di sini saja. Eh tahunya ini," seloroh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.