Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susunan PBNU 2015-2020 Terbentuk

Kompas.com - 22/08/2015, 20:09 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Susunan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 2015-2020 telah terbentuk. Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengatakan bahwa NU memiliki tantangan-tantangan yang mesti diselesaikan.

"Pendidikan, kesehatan, dan ekonomi kerakyatan serta program-program lainnya," ujar Aqil di Kantor Pengurus NU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (21/8/2015) sore.

Dengan melihat kader-kader NU saat ini, Aqil yakin bahwa organisasi Islam terbesar di Indonesia itu mampu menjawab sejumlah tantangan tersebut. Apalagi, ada anggota struktur yang menjabat jabatan strategis di pemerintahan saat ini. Aqil yakin bahwa NU mampu memberikan kontribusi bagi kesejahteraan umat.

"Semua (kader) itu profesional. Pak Maksum (Mochammad Maksum Machfoedz) itu profesor di bidang pertanian, Pak Nuh (M Nuh) tahu sendirilah, profesor di bidang pendidikan, dan tokoh-tokoh lain," ujar Aqil.

Aqil mengatakan, salah satu langkah konkret yang dilakukan NU ke depan adalah memperbanyak sekolah-sekolah berbasis NU. Di sanalah para santri akan diajarkan soal Islam Nusantara.

Ketua Umum Badan Musyawarah PBNU Maarif Amin menambahkan, untuk menjawab tantangan-tantangan itu, pihaknya akan berkonsolidasi dengan para ulama nasional. "Lakukan konsolidasi sampai ke tingkat ranting dan harus mampu melaksanakan program-program itu secara keseluruhan, tidak boleh ada unit NU yang tidak efektif nanti," kata Amin.

Berikut susunan kepengurusan PBNU periode 2015-2020:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com