Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicopot Jokowi, Andrinof Akan Kembali Mengajar

Kompas.com - 12/08/2015, 21:35 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Andrinof Achir Chaniago, mengaku tak kecewa diberhentikan dari Kabinet Kerja. Presiden Joko Widodo mencopot Andrinof dan melantik penggantinya, Sofyan Djalil, pada Rabu (12/8/2015) di Istana Negara, Jakarta.

Andrinof mengatakan, setelah ini, ia akan sejenak meluangkan waktu untuk berlibur, dan kemudian aktif kembali mengajar serta meneliti.

"Rencana saya, akan kembali mengajar. Bisa juga aktif dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, kampanye sosial. Kemudian, melakukan penelitian," kata dia setelah serah terima jabatan dengan Sofyan Djalil di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu petang.

Pengajar pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia ini mengaku diberi tahu Presiden Joko Widodo bahwa ia akan diberhentikan dari kabinet pada Selasa (11/8/2015) malam.

"Dikatakan juga, jangan sampai putus hubungan pertemanan," ujar dia.

Sebelum menjadi menteri, Andrinof adalah peneliti kebijakan publik pada lembaga CIRUS Surveyors Group. Setelah meninggalkan Bappenas, Andrinof berpesan agar pejabat dan menteri PPN/kepala Bappenas baru, Sofyan Djalil, meneruskan studi persiapan dan perencanaan teknis proyek-proyek infrastruktur.

Sofyan Djalil mengatakan, dia akan optimal melaksanakan "pekerjaan rumah" Bappenas, dan juga tugas-tugas baru Bappenas. Tugas baru itu adalah mengawal program dan alokasi anggaran pemerintah agar implementasinya sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN).

"Peraturan pemerintah mengenai hal itu sedang disusun. Sebentar lagi bisa keluar," kata dia.

Sofyan mengaku tidak akan segan menghubungi Andrinof jika dia membutuhkan konsultasi terkait pekerjaan-pekerjaan di Bappenas.

Satu hal yang tak terlupakan bagi Sofyan adalah saat dia menjabat Menko Perekonomian, dan Andrinof sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, kerja sama penyusunan rencana pengembangan sumber daya alam dan juga pengembangan wilayah serta perkotaan begitu terpadu dan integratif.

"Itu adalah ide-ide Andrinof yang bagus. Sumber daya alam harus diolah di dalam negeri. Saya tak akan segan minta advice jika saya membutuhkan konsultasi dalam pekerjaan saya," ujar Sofyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com