Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tedjo: Jangan Berpikir Latihan Bersama untuk Menggabung TNI dan Polri

Kompas.com - 29/07/2015, 19:26 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno mengimbau agar publik tidak terburu-buru mempersepsikan bahwa latihan bersama antara Brimob dan personel Raider TNI sebagai upaya mempersatukan kembali institusi TNI dan Polri.

"Jangan buru-buru men-judge, kita akan mengembalikan Polri sebagai kekuatan militer lagi. Ini perlu disikapi secara jernih. Mungkin saja latihan bersama diperlukan untuk kemampuan survival," ujar Tedjo, saat ditemui di Toko Buku Gramedia, Jakarta, Rabu (29/7/2015).

Menurut Tedjo, permintaan Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti agar anggota Brimob dilatih oleh personel TNI adalah untuk mengantisipasi terjadinya berbagai potensi ancaman. Kemungkinan permintaan tersebut disesuaikan pada kebutuhan Brimob dalam meningkatkan kemampuan bertahan hidup di berbagai kondisi alam.

Misalnya, sebut Tedjo, untuk kemampuan bertahan hidup di laut, maka anggota Brimob dapat mempelajari tekniknya bersama personel dari Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), yang merupakan detasemen pasukan khusus TNI Angkatan Laut. Selain itu, untuk kemampuan bertahan di darat dan udara, Brimob dapat mempelajarinya bersama Kopassus milik TNI AD dan Komando Pasukan Khas (Kopaskhas) dari TNI AU.

"Misalnya kalau menghadapi teroris, ada kemampuan yang tidak dimiliki Polri, bisa diisi dari yang lain. Kalau-kalau terjadi sesuatu, nanti Polri butuh bantuan TNI, kita sudah siap. Jangan nanti butuh, ternyata tidak siap," kata Tedjo.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan bahwa permintaannya agar personel Brimob dilatih oleh TNI AD merupakan usaha untuk peningkatan kemampuan dalam memburu teroris yang bersembunyi di hutan. Badrodin menyatakan telah berkomunikasi dengan Panglima TNI dan direncanakan pelatihan itu akan diikuti oleh sekitar dua kompi personel Brimob. (Baca: Kapolri Minta Brimob Dilatih TNI agar Mampu Tangkap Teroris di Hutan)

Secara terpisah, Markas Besar TNI AD masih menunggu perintah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wuryanto mengatakan, latihan antara TNI AD dengan kepolisian sudah sering dilakukan dalam penanggulangan teror (gultor), tetapi latihan khusus raider kepada Polri belum ada. (Baca: TNI AD Tunggu Instruksi Panglima untuk Beri Pelatihan Raider ke Brimob)

Namun, TNI sejauh ini masih menolak permintaan Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti untuk memberikan pelatihan Raider kepada seluruh personel Brimob Polri. (Baca: Tak Ingin Polisi Dimiliterkan, TNI Tolak Pelatihan Raider untuk Brimob)

"Rasanya tak mungkin. Secara lisan, itu sudah disampaikan oleh Danjen Kopassus," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Fuad Basya saat dihubungi Kompas.com pada Senin (27/7/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Nasional
Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Nasional
Politikus PDI-P Nilai Pemeriksaan Hasto Erat dengan Politik Hukum, Anggap Kasus Harun Masiku Musiman

Politikus PDI-P Nilai Pemeriksaan Hasto Erat dengan Politik Hukum, Anggap Kasus Harun Masiku Musiman

Nasional
Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Nasional
Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Nasional
Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Nasional
Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com