Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manny Pacquiao Tegaskan Tak Berniat Intervensi Kasus Mary Jane

Kompas.com - 10/07/2015, 15:13 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Petinju asal Filipina, Manny Pacquiao, Jumat (10/7/2015), menemui pimpinan DPR RI untuk berterima kasih karena Indonesia sudah menunda eksekusi mati warga negara Filipina, Mary Jane Veloso. Petinju yang akrab disapa Pacman itu sebelumnya sudah menemui Mary Jane di LP Wirogunan, Yogyakarta.

Pacquiao menegaskan, dia sama sekali tidak berniat untuk mengintervensi kasus terpidana mati gembong narkotika itu. (Baca: Diajak Berdoa oleh Manny Pacquiao, Mary Jane Menitikkan Air Mata)

"Saya menghormati hukum di Indonesia dan hanya mengucapkan terima kasih," kata Pacquiao saat bertemu dengan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.

Pacquiao mengaku hanya prihatin dengan Mary Jane. Dia berpendapat, Mary tidak layak dijatuhi hukuman mati karena hanya merupakan korban perdagangan manusia. Namun, dia tetap menyerahkan sepenuhnya keputusan mengenai eksekusi mati Mary Jane kepada Pemerintah Indonesia.

"Menurut pengetahuan dan investigasi saya, dia tidak bersalah," kata Pacquiao yang juga anggota parlemen Filipina ini.

Setya Novanto pun memuji niat baik Pacquiao. Sejak awal, Novanto sudah meyakini bahwa Pacquiao tidak akan berniat mengintervensi hukum di Indonesia. (Baca: Manny Pacquiao Terima Cincin Akik Putih dari Mary Jane)

"Nah, teman-teman media mendengar sendiri kan, Pacquiao ini begitu respek kepada Pak Jokowi, kepada hukum di Indonesia. Inilah contoh seorang gentleman," ucap politisi Partai Golkar itu.

Selain membicarakan soal Mary Jane, dalam pertemuan itu, juga terselip pembicaraan mengenai prestasi tinju Pacquiao di dunia internasional. Ada juga pembicaraan kerja sama antara parlemen Indonesia dan Filipina. (Baca: Pacman: Terima Kasih Indonesia, Tolong Sampaikan kepada Presiden)

Seusai pertemuan, pimpinan DPR memberikan Pacquiao cendera mata berupa keris, batu akik, hingga plakat DPR. Adapun Pacquiao memberikan Novanto dan Fadli poster yang telah dia tanda tangani. Novanto, Fadli, serta semua wartawan yang meliput tak lupa berfoto dengan Pacman.

Kejaksaan Agung menunda eksekusi mati terhadap Mary Jane yang sedianya dilakukan pada Rabu (29/4/2015) dini hari. Penundaan dilakukan karena Pemerintah Filipina membutuhkan kesaksian Mary Jane setelah tersangka perekrut Mary Jane, Maria Kristina Sergio, menyerahkan diri kepada kepolisian Filipina, Selasa (28/4/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com