Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Jokowi, Pimpinan MPR Sampaikan Undangan Pidato Kenegaraan

Kompas.com - 03/07/2015, 14:06 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seluruh pimpinan dan fraksi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/7/2015) siang. Mereka menyampaikan undangan sidang umum MPR untuk mendengar pidato kenegaraan pada 15 Agustus mendatang.

Ketua MPR Zulkifli Hasan menuturkan, untuk tahun ini, MPR melakukan tradisi yang berbeda dalam sidang umum pada Agustus mendatang.

Jika sebelumnya sidang umum hanya mendengarkan pidato kenegaraan dari Presiden, kali ini pidato yang berisi laporan kinerja juga akan disampaikan oleh delapan pimpinan lembaga negara.

"Ini tradisi baru, ada sidang tahunan MPR untuk mendengarkan dan memfasilitasi delapan lembaga negara termasuk MPR untuk menyampaikan kinerjanya kepada rakyat," ujar Zulkifli seusai pertemuan.

Dia menyebutkan, kedelapan lembaga negara yang akan menyampaikan laporan kinerja selain Presiden adalah MPR, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Mahkamah Agung, dan Komisi Yudisial.

Selain itu, Zulkifli menyebutkan, MPR menyampaikan keinginan Ketua MPR Tiongkok yang juga Ketua Partai Komunis Tiongkok berencana melakukan kunjungan kehormatan pada 27 Juli mendatang.

"Alhamdulillah Presiden menyanggupi dua-duanya. Pidato pada Agustus dan juga bertemu Ketua MPR Tiongkok," ucap Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu.

Seluruh pimpinan MPR dan pimpinan fraksi MPR hadir di dalam Istana. Menurut Ketua Fraksi PDI-P Ahmad Basarah, pertemuan sama sekali tak membahas soal reshuffle.

"Murni hanya soal MPR dan undangan pidato kenegaraan," ucap Basarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com