Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopassus Temukan 50 Bom Botol Siap Ledak

Kompas.com - 04/06/2015, 16:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Paskha Satuan 81 Kopassus mengamankan sebanyak 50 bom botol di perairan Labuan Matin, Kecamatan Alas Barat, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Kamis (4/6/2015). Bom yang ditemukan di dalam perahu itu berjenis siap ledak.

Menurut Perwira Seksi Operasi Satuan 81 Letnan Inf Frangky, penemuan bom botol itu diawali dari aduan masyarakat setempat yang kerap mendengar bunyi ledakan di perairan sekitar. Setiap hari, Frangky dan anak buah dibantu oleh warga berpatroli mencari sumber ledakan yang disinyalir berasal dari bom ikan.

"Tadi pagi kami berangkat subuh-subuh. Kami memeriksa perairan tempat nelayan mencari ikan, sampai ke dermaga mereka mengecek satu per satu kapal, apakah ada bom atau tidak," ujar Frangky saat dihubungi Kompas.com, Kamis siang.

Pada pukul 08.40 WIB, Frangky dan awak kapal patroli mendapati perahu kayu nelayan berputar arah pergi ke sisi pulau yang lain. Frangky merasa curiga atas gelagat perahu itu. Ia dan kapal patroli lantas mengejarnya.

"Kita lihat perahu nelayan itu masuk ke sungai yang dangkal. Kita kejar sampai di dalam. Pada jarak yang cukup jauh, kita menemukan perahu itu sudah ditinggal awaknya," ujar dia.

Saat pemeriksaan kabin perahu itulah, ia dan anak buahnya menemukan sebanyak 50 bom botol. Bom tersebut serupa molotov. Bom itu terbuat dari botol beling, berisi bahan peledak cair. Di ujung mulut botol dipasangi sumbu. Menurut Frangky, bom-bom tersebut siap ledak.

Frangky tak mengetahui untuk apa bom-bom tersebut. Namun, sejauh ini, pihaknya menduga bahwa bom-bom tersebut bukan digunakan untuk aksi teror, melainkan untuk mengambil hasil laut.

"Intinya, pengeboman ikan juga dilarang ya karena merusak karang. Barang bukti ada di kita. Akan koordinasikan temuan ini ke polisi dan Korem setempat dulu untuk selanjutnya diserahkan pengusutan kasusnya kepada yang terkait," ujar Frangky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com