Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Faisal Basri Melapor ke Bareskrim atas Inisiatif Pribadi

Kompas.com - 22/05/2015, 12:10 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Victor Edison Simanjuntak mengatakan bahwa kedatangan mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri ke Bareskrim, Kamis (21/5/2015) kemarin, bukan atas panggilan polisi. Menurut Victor, Faisal datang atas inisiatif pribadi.

"Saya tidak bertanya dan tidak mengundang, hanya beliau (Faisal) percaya pada Polri dan berinisiatif datang," ujar Viktor saat ditemui di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (22/5/2015).

Viktor mengatakan, Faisal hanya memberikan informasi yang dinilai berguna bagi kepolisian. Ia membantah adanya nama-nama yang telah disiapkan untuk diperiksa oleh penyidik Polri. (Baca: Faisal Basri Sebut Nama-nama Mafia Migas ke Polisi)

"Tidak ada nama-nama, tetapi setiap kasus korupsi kita pasti tertarik untuk menangani," kata Viktor.

Saat ditemui seusai keluar dari Gedung Bareskrim Polri pada Kamis malam, Faisal mengatakan bahwa dirinya diundang ke Bareskrim untuk menjelaskan persoalan distribusi minyak dan gas di Indonesia yang dikuasai oleh anak perusahaan Pertamina, Petral.

"Kami mengeluarkan rekomendasi soal Petral. Petral ini kan barang panas dari dulu kan. Nah, teman-teman di Bareskrim pengin tahu kasus di Petral. Jadi saya kasih tahulah, saya jelasin saja," ujar Faisal.

Namun, Faisal tidak mengetahui apakah permintaan penyidik untuk menjelaskan kasus Petral adalah demi pengusutan kasus tertentu yang berkaitan dengan perusahaan tersebut. (Baca: Faisal Basri Beberkan Kasus Petral ke Bareskrim)

Ekonom Universitas Indonesia tersebut mengaku tak mau ambil pusing. Ia hanya menjelaskan apa saja rekomendasi tim reformasi yang sempat dipimpinnya kepada kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com