Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR Anggap Masyarakat Salah Presepsi soal Pembangunan Gedung Baru DPR

Kompas.com - 18/05/2015, 12:04 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Setya Novanto kembali menyinggung soal pembangunan gedung baru di kompleks parlemen, saat membuka masa persidangan keempat DPR, Senin (18/5/2015). Dia menganggap masyarakat sudah salah persepsi soal pembangunan gedung yang direncanakan DPR itu.

"Selama ini, masyarakat melihat reformasi yang dilakukan DPR identik dengan pembangunan gedung yang menghabiskan anggaran negara. Padahal ini adalah ikhtiar untuk membangun DPR yang lebih kokoh sebagai konsekuensi dari proses sejarah peradaban bangsa yang terus bergerak kedepan," kata Setya dalam pidato sebelum sidang dibuka.

Setya ingin menekankan bahwa penataan kawasan legislatif secara umum ditujukan untuk menciptakan memori dan pengetahuan kolektif bangsa. Nantinya, kompleks parlemen akan menjadi sebuah ikon bagi warga negara Indonesia ataupun asing yang ingin mengetahui perjalanan bangsa ini.

"Bangsa ini sudah melalui proses demokrasi yang berlangsung dari waktu ke waktu yang tercermin dari seluruh dokumen dan sejarah yang terkandung di dalamnya," ucap Politisi Partai Golkar ini.

Dalam rangka memastikan keberlanjutan penguatan kelembagaan tersebut, kata dia, pimpinan DPR mendorong Badan Urusan Rumah Tangga DPR untuk segera menyelesaikan dokumen Rencana Strategis DPR 2015-2019 dan pedoman pertanggungjawaban pengelolaan anggaran DPR pada masa sidang ini. Bersama Tim Implementasi Reformasi DPR RI yang telah disahkan dalam Rapat Pimpinan DPR RI tanggal 9 Februari lalu, proses penataan DPR ke depan diharapkan akan semakin matang.

"Tim yang dipimpin oleh salah seorang Pimpinan DPR ini akan memulai tugasnya pada masa sidang ini," kata Setya.

Rencana pembangunan gedung baru ini pernah diungkapkan oleh Setya pada pidato penutupan masa sidang ketiga pada 24 April 2015. Gedung baru DPR itu rencananya akan dilengkapi museum, perpustakaan, dan pusat riset. Ruangan untuk anggota DPR yang dianggap sudah melebihi kapasitas juga akan ditambah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com