Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa Kedatangan Jokowi, BEM Undip Kritik Kinerja Pemerintah

Kompas.com - 29/04/2015, 22:03 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Kedatangan Presiden RI Joko Widodo di Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (29/4/2015) siang disambut aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa Universitas Diponegoro, di alun-alun lama Ungaran, Jawa Tengah. Sekitar 40 mahasiswa tersebut menuntut agar Presiden Jokowi memperbaiki pemerintahan dari segala lini.

Koordinator lapangan aksi unjuk rasa, Riski Haerul Imam, dalam orasinya mengatakan, kinerja beberapa menteri pada Kabinet Kerja masih banyak yang tidak berjalan optimal. Jokowi juga dituntut untuk menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap nilai dolar AS dan nilai harga bahan pokok kebutuhan masyarakat.

"Kami meminta agar blok Mahakam kembali kepada bangsa melalui BUMN. Selain itu kami mendesak Jokowi menolak negosiasi perpanjangan kontrak serta cabut izin ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia tanpa smelting karena melanggar UU Minerba," kata Riski.

"Perbaiki pelaksanaan sistem jaminan kesehatan nasional yang tidak merugikan rakyat,” ucapnya.

Mahasiswa lainnya, Firmansah, dalam orasinya menyampaikan, masih ada juga permasalahan BPJS yang terus menjadi polemik. Sampai saat ini sistem jaminan kesehatan nasional tersebut dinilai belum banyak manfaatnya untuk masyarakat.

“Masalah BPJS masih menjadi polemik, tapi pemerintah justru berencana menaikkan premi BPJS bagi masyarakat,” ujarnya.

Aksi mahasiswa tersebut mendapatkan pengawalan ketat petugas Kepolisian sejak berangkat dari Kampus Undip di Kota Semarang hingga aksi unjuk rasa di alun-alun Ungaran. Wakapolres Semarang, Kompol Erwin H. Dinata yang datang ke lokasi unjukrasa meminta agar aksi tersebut dilaksanakan dengan damai tanpa ada aksi anarkis.

“Kami aparat kepolisian telah memberikan kesempatan melakukan aksi tersebut, sehingga diharapkan jangan melakukan tindakan yang anarkis. Laksanakan dengan tertib dan jangan sampai memancing kami melakukan tindakan tegas,” tutur Erwin kepada para mahasiswa.

Aksi tersebut berjalan tertib dengan dengan terus dikawal puluhan anggota Kepolisian. Selanjutnya sekitar pukul 16.00 puluhan mahasiswa tersebut kembali ke kota Semarang dengan pengawalan petugas Polres Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com