JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto menilai, pembangunan gedung baru di kompleks parlemen untuk perpustakaan, museum, dan pusat riset harus didukung. Menurut dia, pembangunan gedung kali ini berbeda dengan pembangunan yang direncanakan DPR 2009-2014, yang dipimpin Marzuki Alie dulu.
"Semangatnya beda. Gedung dan pemanfaatannya untuk rakyat. Kalau museum, perpustakaan, kan bukan hanya untuk kita," kata Didik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/4/2015).
Sejauh ini, Didik mengaku bahwa fraksinya belum diajak berkomunikasi dengan pimpinan DPR ataupun Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR terkait pembangunan gedung ini. Namun, Didik mengaku sudah mendengar ide dasar mengenai pembangunan gedung baru.
"Detailnya kan perlu pembahasan. Pembahasannya masih di BURT, setelah itu kan baru ke fraksi-fraksi. Kalau perpustakaan, Demokrat sih setuju-setuju saja," ujarnya.
Didik berharap, perpustakaan, museum, dan pusat riset yang akan dibangun ini nantinya bisa menjadi yang terbesar di Indonesia. Seluruh rakyat nantinya bisa menikmati fasilitas dan ilmu pengetahuan yang ada di sana.
"Dengan hadirnya perpustakaan ini, mudah-mudahan (kompleks parlemen) akan menjadi rumah rakyat yang sesungguhnya," ucap dia.
Ketua DPR RI Setya Novanto sebelumnya mengatakan, Presiden Joko Widodo menyetujui rencana pembangunan gedung baru DPR RI. Ia menyampaikan hal itu dalam pidato penutupan masa sidang III tahun 2014-2015, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Ia mengungkapkan, pembangunan gedung baru ini diharapkan menjadi ikon nasional dan memperkuat peran representasi DPR RI serta mendekatkan wakil rakyat dengan konstituennya. (Baca: Presiden Jokowi Setujui Pembangunan Gedung Baru DPR)
Namun, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengatakan bahwa Presiden tidak pernah memberikan persetujuan terhadap gedung DPR. Menurut dia, persetujuan yang diberikan hanya untuk pembuatan laboratorium dan museum di gedung DPR yang sudah ada. (Baca: Menteri Yuddy: Presiden Jokowi Tak Pernah Setujui Pembangunan Gedung Baru DPR)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.