JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Hanafi Rais, memberikan tiga catatan terkait hasil peringatan Konferensi Asia-Afrika ke 60. Tiga catatan itu adalah kerja sama Asia-Afrika harus saling menguntungkan, harus melibatkan peran non-pemerintah, dan harus membentuk kerja sama keamanan.
Hanafi menuturkan, kerjasama selatan-selatan harus dapat merekonstruksi masa depan bersama bahwa hubungan ekonomi, bisnis, dan kesejahteraan kedua kawasan ini bersifat saling menguntungkan dan saling mensejahterakan. Langkah yang diambil harus dengan cara Asia-Afrika atau seperti yang disebut dengan Asian-African Way).
"Pemerintah-pemerintah di Asia-Afrika harus melibatkan peran komunitas, swasta dan aktor non-negara lainnya. Ini lebih tepat karena kultur non-negara di Asia-Afrika yang lebih melembaga," kata Hanafi, saat dihubungi, Jumat (24/4/2015).
Ia mengambil contoh dari kesuksesan China dalam memfasilitasi peran aktor non-pemerintah dalam investasi ekonomi di Afrika. Investasi itu dinilai Hanafi tumbuh dengan baik dan saling menguntungkan. Selanjutnya, politisi PAN itu memandang perlunya dijalin kerja sama serius terkait komunitas keamanan. Langkah ini dapat dimulai dari kerja sama intelijen dan latihan militer bersama.
"Perlu untuk menangkal ancaman keamanan yang melanda kedua kawasan dalam menghadapi terorisme, kejahatan narkoba lintas negara dan pembajakan di perairan laut," ungkapnya.
Peringatan KAA ke-60 telah resmi ditutup oleh Presiden Joko Widodo. Ada tiga poin yang ditetapkan dalam konferensi tersebut, yakni pesan Bandung 2015 yang berisi penguatan kerja sama selatan-selatan untuk mendukung perdamaian dan kemakmuran, deklarasi penyegaran kemitraan strategis baru Asia Afrika dan deklarasi tentang Palestina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.