Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Agung Beri SP2 ke Setya Novanto

Kompas.com - 21/04/2015, 20:28 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar kubu Agung Laksono memutuskan untuk memberikan surat peringatan yang kedua untuk Ketua DPR Setya Novanto. Novanto sudah dianggap menyalahi kewenangannya sebagai Ketua DPR karena menerbitkan surat keputusan rotasi Fraksi Golkar yang diajukan kubu Aburizal Bakrie.

Surat peringatan itu dikeluarkan setelah kubu Agung melakukan rapat, Selasa sore ini.

"Kita sudah mengeluarkan surat pernyataan SP2 kepada Setya Novanto. Surat dilayangkan DPP Golkar karena mbalelo dan tidak loyal terkait penerbitan SK rotasi. Baru sekali ini Ketua DPR memberi surat tentang pergantian anggota di komisi. Ini sudah terlampau jauh," kata Leo saat dihubungi, Selasa (21/4/2015).

Jika melakukan pelanggaran sekali lagi, kata Leo, Novanto bisa saja dipecat dari DPR. Dengan begitu, kata dia, jabatan lima anggota pimpinan DPR yang saat ini dikuasai oleh Koalisi Merah Putih nantinya akan dikocok ulang.

"Kita akan galang kekuatan fraksi pro pemerintah untuk kocok ulang. Mungkin PDI-P yang dapat ketua enggak apa-apa, Golkar wakilnya," ujar dia.

Leo mengklaim mekanisme kocok ulang ini sudah diatur dalam Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Namun, dia tak menyebutkan pasal yang mengatur hal tersebut.

"Seseorang tidak bisa menjadi Ketua DPR kalau dicopot, sebagai apa dia di situ," ujarnya.

Sebelumnya, kubu Agung juga sudah menerbitkan SP1 kepada Setya Novanto karena permintaan untuk mengganti pimpinan Fraksi Golkar tak dikabulkan. Saat itu, SP1 juga diberikan kepada Ketua Fraksi Golkar Ade Komarudin dan Sekretaris Fraksi Golkar Bambang Soesatyo.

Baca juga: Ketua DPR Terbitkan SK Rotasi F-Golkar yang Diajukan Kubu Aburizal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com