Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akui Pencairan Dana Konferensi Asia Afrika Telat

Kompas.com - 10/04/2015, 20:23 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Panitia Nasional Konferensi Asia-Afrika Luhut Binsar Panjaitan mengakui adanya keterlambatan pencairan dana pelaksanaan KAA. Namun, Luhut menuturkan pencairan dana akan selesai dilakukan pada pekan ini.

"Kalau ada sedikit terlambat, saya baru tahu juga semua di program baru cair minggu lalu, seperti dana KKS yang 16,3 juta orang itu sudah mulai cair minggu lalu. Jadi saya pikir ini paralel lah semuanya," kata Luhut saat ditemui di Gedung Bina Graha, Jumat (10/4/2015).

Luhut menyatakan, semua anggaran terkait KAA mulai dari bantuan pusat untuk pemerintah Kota Bandung, Kementerian Pariwisata, hingga Kementerian Komunikasi dan Informatika akan segera diterima. Menurut dia, proses pencairan anggaran di dalam APBN-P 2015 dilakukan pada 4-5 April.

"Sekarang sudah mulai cair semua, sudah mulai mengalir," ucap Luhut.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro beberapa waktu lalu menyatakan anggaran KAA untuk Kementerian Sekretaris Negara sebagian besar sudah turun. Total anggaran lembaga itu untuk KAA yakni Rp 200 miliar. "Yang belum Kominfo dan Pariwisata belum selesai karena administrasi," ujar dia.

Kementerian Komunikasi dan Informatika seharusnya mendapat Kucuran dana untuk KAA sebesar Rp 6 miliar dan Kementerian Pariwisata Rp 3 miliar.

Dana macet

Persoalan pencairan dana ini juga sempat disinggung oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Sebagai salah satu tuan rumah KAA, Bandung harus berbenah. Namun, anggaran dari pusat sebagian besar belum turun. (Baca: Ridwan Kamil Resah Dana KAA dari Pusat Belum Juga Cair)

Pemkot Bandung meminta kucuran dana untuk perbaikan infrastruktur serta rangkaian kegiatan KAA kepada pemerintah pusat sebesar Rp 10 miliar.

"Kebawa mimpi, stres, capek, seharian kerja sampai malam, mau istirahat mimpinya KAA karena ada lebih dari 30 perbaikan infrastruktur, 60 acara," kata Emil saat ditemui di Bandung Command Centre, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Kamis (9/4/2015).

Emil menambahkan, dari Rp 10 miliar yang diperlukan, pemerintah pusat baru memberikan uang ratusan juta rupiah yang dipakai untuk memindahkan Monumen Dasasila Bandung dari Jalan Simpang Lima ke Jalan Asia Afrika.

"Lama karena prosedurnya harus diperiksa dulu di inspektorat, ke departemen-departemen. Harus ada persuratan ini, itu," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com