Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Megawati, Pramono Sarankan Pecat Kader PDI-P yang Ditangkap KPK

Kompas.com - 10/04/2015, 13:50 WIB
Indra Akuntono

Penulis


SANUR, KOMPAS.com
 — Politisi senior PDI Perjuangan, Pramono Anung, mengatakan bahwa Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri telah mengetahui ada seorang kader partainya yang ditangkap penyidik KPK di Bali, Kamis (9/4/2015) malam. Kepada Megawati, Pramono menyarankan agar kader bernama Adriansyah itu dipecat dari partai.

"Saya sudah mengomunikasikan dengan Ibu Ketua Umum," kata Pramono di arena Kongres IV PDI-P, Hote Inna Grand Bali Beach, Sanur, Jumat (10/4/2015).

Pramono tidak ingin mengaitkan kejadian itu dengan motivasi politis mengingat penangkapan itu dilakukan di sebuah hotel yang tidak terlalu jauh dari lokasi Kongres IV PDI-P di Sanur, Bali.

Ia menyatakan, PDI-P bersikap tegas mendukung pemberantasan korupsi. Dengan alasan itu, Pramono menyarankan agar DPP PDI-P memberikan sanksi keras kepada Adriansyah.

"Kalau (operasi) tangkap tangan, kita memberikan apresiasi kepada KPK sehingga kita tidak mikir apakah ini politis atau tidak. Ada proses-proses internal, tetapi saya mengusulkan dipecat karena ini sangat memalukan," ucapnya.

Secara terpisah, pimpinan sementara KPK Johan Budi mengatakan bahwa KPK menyita sejumlah uang pecahan dollar Singapura dalam operasi tangkap tangan itu. KPK akan memberikan keterangan resmi mengenai penangkapan tersebut pada siang hari ini.

Berdasarkan data Litbang Kompas, Adriansyah pernah menjabat sebagai Bupati Tanah Laut selama dua periode, yakni 2003-2013. Ia juga menjadi Ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Selatan. Ia terpilih sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan Kalsel II yang mencakup Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, dan Tanah Laut serta Kota Banjarbaru dan Banjarmasin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com