Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla Berharap Tak Semua Pengusaha Muda Tergiur Jadi Politisi

Kompas.com - 03/04/2015, 08:17 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta para pengusaha muda untuk bersikap profesional dan fokus dalam bidang yang ditekuninya. Ia berharap tidak semua pengusaha sukses berpikir untuk menggeluti dunia politik pada kemudian hari.

"Banyak (pengusaha) yang bagus, tetapi berpikirlah lebih fokus. Kalau Anda kontraktor, bekerjalah yang baik, berkebun, jasa, dan seterusnya. Jangan punya kemampuan sedikit, langsung berpikir politik, tiba-tiba mau ikut pilkada, bupati, gubernur. Itu memang profesi yang baik, tetapi kalau semuanya begitu, kita kehilangan generasi di bidang pengusaha," kata Kalla saat menghadiri pelantikan pengurus baru Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), di Jakarta, Kamis (2/4/2015).

Wapres menyampaikan, salah satu kelemahan Indonesia adalah penguasaan ekonomi. Tingkat perekonomian yang tidak seimbang antara daerah satu dan daerah lainnya berpotensi menimbulkan konflik.

Dalam 15 tahun terakhir, kata Kalla, ada 10 konflik daerah yang menurut dia bersumber dari ketidakadilan, baik itu di bidang ekonomi maupun bidang politik.

"Apa yang terjadi di Timur Tengah adalah perang politik di bidang agama. Karena itu, yang bisa ciptakan pertumbuhan yang adil adalah bergeraknya generasi muda, pengusaha," kata dia.

Ia juga berpesan kepada para pengusaha muda untuk bisa mengatasi ketertinggalan bangsa. Dengan kemampuan yang dimiliki, para pengusaha muda diharapkan bisa meningkatkan nilai suatu produk, perdagangan, dan jasa.

"Nilai itu baru kita sandingkan dengan teknologi yang baik. Teknologi dari pendidikan, Anda punya pendidikan yang baik, harusnya bisa mengatasi ketertinggalan bangsa," katanya.

Di sisi lain, kata Kalla, pemerintah akan terus mendukung Hipmi. Politikus Partai Golkar ini pun meyakinkan bahwa negara juga tengah berbenah.

"Pemerintah selalu bekerja lima tahun, maka lima tahun pertama tentu mempersiapkan bagaimana negeri ini berjalan baik segi anggaran, salah satunya bagaimana negeri ini lebih merata, berkembang dengan merata," kata Kalla.

Ketua Hipmi 2015-2018 Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Hipmi berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan UMKM. Untuk bisa menghadapi kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Hipmi berjanji mempersiapkan lapangan kerja bagi masyarakat.

"Jika tidak bisa menciptakan lapangan pekerjaan, akan menjadi bom waktu. Sebanyak 80 persen mahasiswa ingin menjadi PNS atau karyawan. Kalau pengusaha tidak ciptakan lapangan kerja, suatu saat anak Indonesia akan jadi TKI di negerinya sendiri," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com