Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ade Komarudin: Bagaimana Bisa Percaya Kader Golkar yang Tidak Setia?

Kompas.com - 25/03/2015, 15:59 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  Perseteruan internal Partai Golkar semakin memanas setelah Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly mengesahkan kepengurusan kubu Agung Laksono. Satu per satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Golkar yang sebelumnya menjadi pendukung kubu Aburizal Bakrie mulai merapat ke kubu Agung Laksono.

Menyikapi mulai adanya fenomena pindah kubu, Ketua Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin mengingatkan bahwa mental pembelot akan sulit dipercaya di partainya.

"Saya selalu sampaikan, harus punya nilai kesetiaan sebagai kader. Bagaimana orang mau percaya pada kita kalau tidak menganut kesetiaan," ujar Ade di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (25/3/2015).

Dia menjelaskan, membelotnya para politisi-politisi itu dianggap hanya mengejar politik praktis. Padahal, sebut Ade, kepengurusan Agung Laksono saat ini belum final karena masih ada gugatan hukum yang dilancarkan pihaknya.

Oleh karena itu, Ade meminta semua pihak agar tidak bereaksi soal keputusan SK Menkumham yang mengesahkan kepengurusan Agung Laksono. Semua kader Golkar diminta menunggu putusan hukum berkekuatan hukum tetap soal kepengurusan partai ini.

"Anda harus percaya kalau kebenaran akan menang. Memang yang benar itu selalu terseok-seok," katanya.

Untuk para loyalis Aburizal Bakrie yang akhirnya membelot itu, Ade mengaku belum memikirkan sanksi apa pun untuk mereka. Dia menegaskan bahwa kubu Aburizal tetap berkeinginan untuk mencari titik temu.

Pada Senin (24/3/2015) lalu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly akhirnya mengesahkan kepengurusan Partai Golkar versi Munas Ancol. Keputusan Yasonna ini membuat sejumlah anggota DPR partai berlambang pohon beringin itu mulai berpindah haluan. Beberapa nama di antaranya ialah Mahyuddin, Meutya Hafid, dan Bobby Rizaldy. (Baca juga: Disahkan Menkumham, Ini Susunan Pengurus Golkar Kubu Agung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com