Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Rakyat Demokratik Sasar Kaum Muda untuk Pengaruhi Kebijakan Pemerintah

Kompas.com - 10/03/2015, 22:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Partai Rakyat Demokratik (PRD) menjaring dukungan kaum muda untuk menggalang kekuatan rakyat di bidang politik dalam rangka mempengaruhi kebijakan pemerintah.

"Kami menilai kaum muda memiliki pikiran yang rasional dan terbuka pada ide-ide sehingga mereka lebih idealis untuk memulai pergerakan rakyat," kata Sekretaris Jenderal PRD Dominggus Oktavianus di Kantor PRD, Jakarta, Selasa (10/3/2015).

Dominggus menuturkan PRD membutuhkan dukungan pihak dengan semangat dan pikiran terbuka karena PRD bukan sekadar alat meraih kursi di parlemen atau pemerintahan, melainkan partai untuk menjalankan perjuangan di bidang organisasi, pendidikan politik, seni budaya, dan pembangunan basis ekonomi rakyat.

"Perjuangan parlementer atau pemilu hanyalah salah satu jalan yang ditempuh untuk menggalang kekuatan rakyat. Di luar itu PRD ingin mengangkat kesadaran rakyat untuk bergerak bersama," ujar dia.

Selain alasan idealisme, ia mengakui PRD menyasar kaum muda sebagai basis pendukung karena mereka dapat dicapai dengan media sosial yang tidak memerlukan banyak biaya, mengingat kondisi keuangan partai yang minim.

Gerakan aspirasi politik dengan media sosial, tutur dia, dapat menyebar secara luas dan dengan pengemasan yang menarik dapat menggugah kaum muda yang memiliki ideologi serupa untuk bergabung.

Sementara agenda utama PRD kini, kata dia, adalah mengingatkan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk konsisten menjalankan janji Trisakti, yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian secara budaya.

Untuk itu, kata Dominggus, dalam kongres kedelapan yang akan digelar akhir Maret 2015, PRD akan berkonsolidasi dan menghimpun kekuatan politik untuk bergerak bersama memerangi neoliberalisme yang terjadi di bidang politik, hukum, dan ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com