Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selasa Besok, Jokowi Canangkan Gerakan "Ayo Kerja" dari Titik Nol Kilometer Aceh

Kompas.com - 09/03/2015, 14:50 WIB
Sabrina Asril

Penulis


SABANG, KOMPAS.com
- Presiden Joko Widodo dijadwalkan melakukan kunjungan kerja di Kota Sabang, Pulau Weh, Aceh, Selasa (10/2/2015) pagi. Dalam kunjungan itu, Presiden akan meluncurkan Gerakan Nasional "Ayo Kerja" yang digagas oleh para relawan dari titik nol kilometer.

Salah satu juru bicara Gerakan Nasional "Ayo Kerja", Fadjroel Rachman, mengatakan bahwa dalam acara esok hari, Presiden Jokowi akan menerima harapan rakyat yang akan dibacakan oleh dua pelajar sekolah dasar. Harapan itu akan dimasukkan ke dalam kotak kapsul waktu yang disimpan selama 70 tahun.

"Kami akan mintakan kepada mereka apa yang jadi impian mereka 70 tahun mendatang, dikaitkan dengan apa yang dibangun para bapak dan ibu bangsa 70 tahun lalu. Impian itu akan dibacakan di titik nol," ujar Fadjroel saat ditemui di Sabang, Senin (9/3/2015).

Gerakan "Ayo Kerja" ini akan disebarkan ke 33 provinsi lain. Fadjroel menuturkan, titik terakhir akan dilakukan di Merauke, Papua, di mana presiden akan membacakan kesimpulan harapan dan juga memasukkan harapannya sendiri ke dalam kotak kapsul tersebut.

Juru bicara lainnya, Olga Lidya, menyebutkan bahwa gerakan ini menjadi representasi dari semangat "Kerja, kerja, kerja" yang digelorakan oleh Presiden Jokowi dalam pemerintahannya. "Kami ingin satu bangsa ini sama-sama mencapai impiannya. Impian baru tentang Indonesia. Satu mimpi, satu negara," kata Olga.

Selain meresmikan Gerakan Nasional "Ayo Kerja", Presiden Jokowi juga akan meluncurkan logo ulang tahun ke-70 Republik Indonesia di tempat yang sama. Di Sabang pula, Presiden akan meresmikan Bendungan Paya.

Kegiatan Presiden di Sabang ini merupakan rangkaian kunjungan kerja yang dilakukan Jokowi di Aceh sejak Senin (8/3/2015) hari ini. Sebelum ke Sabang, Jokowi mengunjungi Banda Aceh dan Lhokseumawe. Presiden dijadwalkan kembali ke Jakarta pada Selasa petang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com