Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari ke-51 Pencarian AirAsia QZ8501, Sudah 102 Jenazah yang Ditemukan

Kompas.com - 17/02/2015, 05:11 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Lima jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 teridentifkasi pada hari ke-51, tiga di antaranya berasal dari Malang dan dua dari Kota Surabaya, Jawa Timur.

Ketua Tim DVI RS Bhayangkara Polda Jatim Komisaris Besar Polisi dr Budiyono di Surabaya, Senin, (16/2/2015) mengatakan dengan teridentifikasi lima jenazah, total jenazah yang teridentifikasi dan diserahkan kepada keluarga korban sebanyak 93 jenazah, dua di antaranya berupa bagian tubuh dari 102 jenazah yang diterima RS Bhayangkara.

"Sisanya yang masih berada di ruang pendingin jenazah RS Bhayangkara sebanyak sembilan jenazah, terdiri dari lima jenazah cukup lengkap, dan empat hanya berupa bagian tubuh. Kini masih dilakukan pendalaman pemeriksaan," katanya.

Ia mengatakan lima jenazah yang teridentifikasi, masing-masing atas nama Ernawati, perempuan 54 tahun, Gusti Made Bobby Sudartha laki-laki (43) dan Cavin Biantoro laki-laki (16), ketiganya dari Malang, Jawa Timur.

Selain itu, Bobby Hartanto Winata laki-laki berusia 15 tahun dan Indah Diani perempuan 20 tahun, keduanya dari Surabaya, Jawa Timur.

"Untuk jenazah Ernawati yang berlabel B070 teridentifikasi dari data primer, yakni DNA dan pemeriksaan gigi korban dengan data pembanding temuan sikat gigi yang sama dengan hasil dengal record korban," katanya.

Untuk jenazah Gusti Made Bobby Sudartha teridentifikasi dari temuan data primer berupa DNA korban dengan pembanding sampel DNA ayah dan ibu korban.

"Jenazah Gusti juga teridentifikasi dari temuan KTP milik korban, sehingga bisa dipastikan jenazah itu adalah sebagai Gusti Made Bobby Sudartha," katanya.

Budiyono menyebutkan untuk jenazah lainnya mayoritas teridentifikasi dari contoh DNA milik orang tua korban, serta adanya data gigi korban dan pemeriksaan ante mortem yang sesuai dengan data sekunder, yakni usia, jenis kelamin, dan tinggi badan.

Pada kesempatan sebelumnya, Kabid Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono pada Minggu (15/2) mengaku kesulitan mengidentifikasi sisa jenazah yang ada di RS Bhayangkara, karena karena kurangnya data DNA serta sebagian jenazah tidak utuh dan sulit dikenali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com