Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datang ke KPK, Hasto Klaim Bawa Bukti tentang Abraham Samad

Kompas.com - 09/02/2015, 14:53 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa kedatangannya ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin (9/2/2015), bukan untuk melemahkan KPK. Hasto mengaku datang dengan membawa bukti yang menunjukkan adanya indikasi pelanggaran etika yang dilakukan Ketua KPK Abraham Samad.

"Nah, sekali lagi saya tegaskan teman-teman semua bahwa saya datang bukan untuk memperlemah KPK. Saya justru untuk memperkuat KPK itu sendiri di dalam tugas yang maha berat melakukan pemberantasan korupsi," kata Hasto setibanya di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin siang.

Hasto tidak menyebutkan bukti apa saja yang akan disampaikannya kepada KPK nanti. Ia menunjukkan sejumlah dokumen yang di antaranya terlihat seperti undangan dari KPK.

"Namun, saya juga tidak menutup mata kebenaran yang saya akan ungkap bahwa di tengah misi yang begitu besar tersebut, ada pihak yang diduga melakukan pelanggaran kode etik, yaitu dari salah unsur pimpinan KPK," kata dia.

Hasto datang ke Gedung KPK atas undangan pimpinan KPK. Ia diminta menunjukkan bukti-bukti terkait pernyataannya ketika memenuhi panggilan Komisi III DPR. Kepada wartawan, Hasto juga mengatakan bahwa dia akan menyampaikan informasi kepada KPK dengan jujur dan lengkap.

"Tentu saja saya datang karena ini merupakan langkah terobosan bagi KPK. Saya akan berikan dukungan sepenuhnya terhadap upaya ini dan pecayalah saya akan berikan klarifikasi dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, selengkap-lengkapnya dengan disertai bukti-bukti yang mana menurut saya yang saya bawa itu telah memenuhi suatu persyaratan untuk dibentuk komite etik," ujar dia.

Sebelumnya, Hasto menilai bahwa KPK perlu membentuk komite etik untuk mengusut dugaan penyimpangan yang diduga dilakukan oleh Abraham Samad. Ia menuding Abraham telah terlibat dalam kegiatan politik praktis dengan berinisiatif mendekati partai-partai untuk menjadikannya sebagai calon wakil presiden (baca: Hasto Akui Pertemuan Abraham dengan Para Petinggi Parpol Bahas Cawapres). Hal itu sebagaimana terungkap dalam artikel di Kompasiana berjudul "Rumah Kaca Abraham Samad". Artikel tersebut ditulis Sawito Kartowibowo.

Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa Samad pernah beberapa kali bertemu dengan petinggi parpol dan membahas beberapa isu termasuk tawaran bantuan dalam penanganan kasus politisi, Emir Moeis, yang tersandung perkara korupsi.

Abraham Samad telah menyatakan bahwa tuduhan itu adalah fitnah. Ia mengakui bahwa dirinya sempat digadang-gadang menjadi cawapres. Namun, ia mengklaim tidak pernah berinisiatif untuk menjadi cawapres. (Baca Abraham Akui Dirinya Sempat Digadang-gadang Jadi Cawapres).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan Karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan Karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com