Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Wapres Jusuf Kalla, Ketum PBNU Beri Masukan soal Kapolri

Kompas.com - 30/01/2015, 12:04 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (30/1/2015) siang. Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut, Said Aqil turut memberikan masukan kepada Jusuf Kalla mengenai berbagai isu yang sedang berkembang, termasuk pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri, yang kini menimbulkan kisruh berkepanjangan antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Aqil berharap, apa pun keputusan Presiden Joko Widodo bisa segera menyelesaikan konflik antara kedua institusi. Dengan begitu, baik KPK dan Polri bisa menjalankan tugasnya secara maksimal untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan kepentingan kelompok atau orang per orang.

"Kita harapkan KPK, polisi segera akur, Golkar segera bersatu, PPP segera rekonsiliasi udah itu aja yang paling penting," kata Aqil.

Saat ditanya pendapatnya apakah Budi harus dilantik atau tidak, Aqil menyerahkan keputusan itu kepada Presiden yang mempunyai hak prerogatif.

"Nah itu urusan presiden, sudah ada tim independen," ujarnya.

Hingga hari ini, Presiden Jokowi belum memutuskan apakah Budi jadi dilantik sebagai Kapolri atau tidak. Sebelumnya, Presiden memutuskan menunda pelantikan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Budi sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi.

Selain membahas isu nasional, Aqil mengaku tujuan utama kedatangannya menemui JK adalah menyampaikan undangan harlah NU ke-89 pada Sabtu (31/1/2015) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com