Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imam Prasodjo: Kita Jaga, Jangan Ada Satu Dokumen Pun Keluar dari Gedung KPK!

Kompas.com - 23/01/2015, 22:36 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aktivis sosial dan sosiolog Imam B Prasodjo mengungkap alasan penjagaan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi oleh Koalisi Masyarakat Sipil hingga Jumat (23/1/2015) malam. Menurut Imam, Gedung KPK penuh dengan dokumen penting terkait pemberantasan korupsi, termasuk kasus yang melibatkan calon kepala Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan, yang harus dijaga agar tidak jatuh ke pihak yang berkepentingan.

"Hanya kitalah yang bisa menjaga agar dokumen tidak pergi. Selama proses ini berlangsung, kita yang terus menjaga gedung ini," ucap Imam di Gedung KPK, Jumat (23/1/2015) malam.

Menurut Imam, perjuangan ini dilakukan demi mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia. Karena itu, Imam yakin apa yang dilakukannya tidak akan sia-sia. Karena itu, dia pun mengundang berbagai masyarakat untuk bergabung.

"Kami undang seluruh masyarakat di Indonesia untuk bergantian. Jangan satu pun dokumen keluar dari gedung ini," kata dia.

Massa semakin banyak berkumpul di Gedung KPK setelah muncul kabar akan ada penggeledahan di Gedung KPK oleh penyidik Bareskrim Mabes Polri terkait kasus yang dituduhkan ke Bambang. Namun, hingga saat ini belum ada satu pun penyidik Mabes Polri yang mendatangi Gedung KPK.

Selain itu, Ketua KPK Abraham Samad juga mengajak semua elemen masyarakat untuk tetap mendukung KPK. Ia berharap masyarakat tetap menjaga KPK agar tidak dilemahkan oleh siapa pun. (Baca: Abraham Samad Ajak Seluruh Masyarakat Jaga KPK)

"Saya ajak kepada Saudaraku semua, dari Sabang sampai Merauke, untuk tetap tegakkan kebenaran, keadilan, dan kembali berkomitmen berantas korupsi dan lawan penzaliman terhadap kepada KPK," kata Abraham di tengah-tengah massa pendukung di Gedung KPK, Jumat malam.

Meski ada upaya pengerdilan KPK, Abraham berjanji upaya pemberantasan korupsi tidak akan pernah berhenti. Ia pun mengajak masyarakat berdoa kepada Tuhan agar KPK diberi kekuatan.

Bareskrim menangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pada Jumat pagi. Penangkapan Bambang dalam rangka pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan menyuruh memberikan keterangan palsu dalam sidang sengketa Pilkada Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi, tahun 2010.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Ronny F Sompie mengatakan, kasus ini ditindaklanjuti Polri berdasarkan laporan dari masyarakat. Menurut Ronny, laporan itu diterima Polri pada tanggal 15 Januari 2015. Dalam laporan disebutkan, ada beberapa saksi yang diminta memberikan keterangan palsu di MK.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com