Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Blusukan" Jokowi dan Jalan Rusak Bergelombang

Kompas.com - 26/12/2014, 14:48 WIB
Sabrina Asril

Penulis


SUBANG, KOMPAS.com - Tak seperti kunjungan kerja para pejabat pada umumnya yang "mendadak" ada perbaikan jalan di perkampungan, blusukanPresiden Joko Widodo di Subang, Jumat (26/12/2014) jauh dari gambaran "jalan mulus". Jalan berlubang hingga tanah menjadi jalanan yang digunakan presiden bersama ibu negara beserta rombongan ke pelosok Subang.
 
Jalan-jalan yang rusak mulai terasa saat kunjungan presiden ke lokasi kedua yakni di lapangan Pertamina Bojong Jaya. Memasuki wilayah perkampungan, jalanan berupa tanah dijumpai.
Jejak ban tampak terlihat pada permukaan jalan yang membelah perkampungan Pusaka Jaya. Sebuah mobil rombongan berupa Pregio bahkan kempes setelah melalui jalan tanah dan bebatuan sekitar 10 kilometer itu.
 
Di Lapangan Pertamina Bojong Jaya, Jokowi membagikan 1.099 unit traktor tangan kepada para petani. Di sana, Jokowi juga berdialog dengan sejumlah petani.
 
Rusaknya jalan bahkan sampai dikeluhkan oleh Warsono Adi Wijaya atau Kang Bewok, petani Subang. "Di sini jalannya kebanyakan masih tanah. Kalau bisa, pengalaman saya di Taiwan, hampir semuanya diaspal. Kalau bisa se-Jabar terutama kabupaten Subang," ungkap dia. 
 
Menjawab keluhan itu, Presiden Jokowi meminta masyarakat bersabar. Menurut dia, persoalan akan diselesaikan satu per satu. Saat ini pemerintah fokus memperbaiki irigasi untuk mewujudkan swasembada pangan, setelah itu Jokowi mengaku baru akan memperhatikan jalan.
 
"Karena apa pun, yang namanya jalan di desa penting sekali dalam rangka distribusi produk petani ke kota atau ke pasar. Tapi memang ini butuh tahapan," imbuh dia.
 
Selepas acara di Bojong Jaya, Jokowi melanjutkan perjalanan ke Desa Jatireja. Jalan rusak kembali menghiasi perjalanan presiden bahkan hingga Jokowi kemudian bertolak ke sodetan Sungai Citarum di kecamatan Compreng.
 
Setidaknya sudah sekitar 2,5 jam perjalanan presiden beserta Ibu Negara yang menggunakan mobil dinas Toyota Land Rover melintasi jalan bergelombang di Subang. Satu per satu pejabat yang sejak pagi mendampingi Jokowi melakukan blusukan pun mulai lambat laun menghilang mulai dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Bupati Subang Imas Aryumningsih, hingga Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
 
Hanya tersisa Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, dan anggota DPR dari Fraksi PDI-P Maruarar Sirait yang masih setia mendampingi Jokowi blusukan melalui jalan-jalan rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com