Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahkamah Partai Golkar Bakal Beri Sanksi kepada Kubu Agung Laksono

Kompas.com - 02/12/2014, 15:33 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan sanksi untuk Agung Laksono dan elite Golkar lain yang membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar dan menolak pelaksanaan Musyawarah Nasional IX di Nusa Dua, Bali.

"Saya menilai, apa yang terjadi, kemungkinan ada sanksi," kata Muladi di sela-sela penyelenggaraan munas di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Selasa (2/12/2014).

Muladi meyakini, pelaksanaan munas di Bali sudah sesuai dengan konstitusi dan tidak melanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai.

"Tapi, sanksi itu harus diimbangi dengan rekonsiliasi. Rekonsiliasi itu yang penting," tambahnya. (Baca: Dianggap Makar, Agung Laksono Diminta Dipecat dari Golkar)

Namun, dia menegaskan, sanksi yang diberikan tidak akan bersifat berat, apalagi sampai pemecatan. Sanksi itu juga akan mempertimbangkan sikap Agung dan elite lain ke depannya. Dia berharap, mereka mau bekerja sama dan niat Presidium untuk menggelar munas tandingan pada Januari 2015 mendatang dapat dibatalkan.

"Sanksi pemecatan supaya bisa dihindari," ucapnya. (Baca: Ketua Mahkamah Partai Golkar: Siapa yang Mau Hadir Munas Januari?)

Selain Agung, Presidium Penyelamat Partai Golkar beranggotakan Priyo Budi Santoso, Zainudin Amali, Agus Gumiwang, Yorrys Raweyai, Agun Gunandjar, Ibnu Munzir, dan Laurence Siburian. Mereka menganggap munas di Bali inkonstitusional dan hanya dirancang untuk memenangkan Aburizal sebagai calon ketua umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Pertimbangkan Usung Keponakan Prabowo di Pilkada Jakarta 2024

Demokrat Pertimbangkan Usung Keponakan Prabowo di Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Demokrat Tak Masalah PBB Usul Yusril Jadi Menko Polhukam Kabinet Prabowo

Demokrat Tak Masalah PBB Usul Yusril Jadi Menko Polhukam Kabinet Prabowo

Nasional
Soal Polemik UKT, Fahira Idris Sebut Paradigma Pendidikan Tinggi Perlu Dibenahi

Soal Polemik UKT, Fahira Idris Sebut Paradigma Pendidikan Tinggi Perlu Dibenahi

Nasional
Kongres VI PDI-P Mundur ke 2025

Kongres VI PDI-P Mundur ke 2025

Nasional
Hari Ini, Megawati Akan Buka Rakernas PDI-P Pukul 2 Siang

Hari Ini, Megawati Akan Buka Rakernas PDI-P Pukul 2 Siang

Nasional
Anggota TNI Bunuh Diri karena Terlilit Utang, Menkominfo: Indonesia Darurat Judi “Online”

Anggota TNI Bunuh Diri karena Terlilit Utang, Menkominfo: Indonesia Darurat Judi “Online”

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi-Gibran Tak Diundang ke Rakernas karena Langgar Konstitusi

PDI-P Sebut Jokowi-Gibran Tak Diundang ke Rakernas karena Langgar Konstitusi

Nasional
Tak Ada Jokowi, PDI-P Undang 'Menteri Sahabat' di Pembukaan Rakernas

Tak Ada Jokowi, PDI-P Undang 'Menteri Sahabat' di Pembukaan Rakernas

Nasional
Pemerintah Ancam Tutup Telegram karena Tak Kooperatif Berantas Judi 'Online'

Pemerintah Ancam Tutup Telegram karena Tak Kooperatif Berantas Judi "Online"

Nasional
MKD DPR Buka Opsi Panggil Anak SYL, Indira Chunda Thita yang Pakai Duit Korupsi Ayahnya untuk 'Skincare'

MKD DPR Buka Opsi Panggil Anak SYL, Indira Chunda Thita yang Pakai Duit Korupsi Ayahnya untuk "Skincare"

Nasional
16 Kloter Jemaah Haji Indonesia Gelombang 2 Tiba di Jeddah

16 Kloter Jemaah Haji Indonesia Gelombang 2 Tiba di Jeddah

Nasional
Soal Pilkada Jakarta, Demokrat Buka Pintu untuk Sudirman Said, Tutup Rapat untuk Anies

Soal Pilkada Jakarta, Demokrat Buka Pintu untuk Sudirman Said, Tutup Rapat untuk Anies

Nasional
Pemerintah Ancam Denda Platform Digital Rp 500 Juta untuk Tiap Konten Judi 'Online'

Pemerintah Ancam Denda Platform Digital Rp 500 Juta untuk Tiap Konten Judi "Online"

Nasional
Pertimbangkan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta, Demokrat: Anies Tak Masuk Radar Kami

Pertimbangkan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta, Demokrat: Anies Tak Masuk Radar Kami

Nasional
Skenario Sikap Politik Partai Banteng

Skenario Sikap Politik Partai Banteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com