Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Ketua Umum, Jusuf Kalla Tak Diundang Munas Golkar

Kompas.com - 30/11/2014, 14:00 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga mantan Ketua Umum Partai Golkar mengaku tidak diundang untuk menghadiri Musyawarah Nasional Partai Golkar IX di Bali. Musyarawarah ini akan dimulai pada Minggu (30/11/2014) malam hingga 3 Desember 2014.

"Enggak ada (undangan). Ini kan Munas, selalu dia internal saja. Mungkin biasanya pada waktu pelantikan (selain internal) diundang, prosesnya," kata Kalla di Jakarta, Minggu (30/11/2014). Dia berharap, Munas IX Partai Golkar ini berlangsung terbuka dan demokratis. "Terbuka dalam arti kata diketahui prosedurnya," ucap Kalla.

Mengenai proses rekonsiliasi antara kubu Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dan kubu kader penentang Aburizal, Kalla mengaku tidak tahu perkembangannya. Kendati demikian, selaku kader senior, dia sudah berkali-kali berupaya mendamaikan dua kubu.

"Tidak tahu (soal dinamika di Partai Golkar). Tapi apa yang saya ketahui yang masuk dua calon (ketua umum), Ical (Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie) dan Airlangga (Hartanto). Kami harapkan itu demokratis prosesnya," tutur Kalla.

Partai Golkar menggelar Munas IX sekalipun tak akan utuh diikuti seluruh elemen di partai tersebut. Sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung berupaya menjembati upaya rekonsiliasi antara kubu Aburizal dan kubu Presidium Penyelamat Partai Golkar yang antara lain beranggotakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono.

Selain Agung, presidium itu beranggotakan Priyo Budi Santoso, Zainudin Amali, Agus Gumiwang, Yorrys Raweyai, Agun Gunandjar, Ibnu Munzir, Laurence Siburian, serta Zainal Bintang. Namun, upaya yang dimotori Akbar itu mentah.

Menurut Wakil Sekjen Partai Golkar, Leo Nababan--juga bergabung ke kubu presidium--setelah Ical menolak menggelar munas pada Januari 2015 seperti yang diusulkan presidium dan bahka mengusulkan munas baru digelar pada Oktober atau Desember 2015. Kubu presidium menyatakan tak akan menghadiri munas, sekalipun mereka sekarang juga berad di Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com