Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: "Wong Cilik" Tidak Puas dengan Kinerja Jokowi

Kompas.com - 21/11/2014, 18:21 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Ade Mulyana mengatakan, hasil survei LSI menunjukkan hanya sedikit "wong cilik" yang mengaku puas atas kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo. Padahal, kata Ade, banyak dari pendukung Jokowi saat Pemilu Presiden yang merupakan masyarakat kalangan menengah ke bawah.

Terlebih lagi, Jokowi baru saja menetapkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak sebesar Rp 2.000.

"Dari ketiga segmen ekonomi, para 'wong cilik' yang paling sedikit menyatakan puas atas kerja Jokowi. Wong cilik paling merasakan dampak kenaikan BBM," ujar Ade dalam rilis survei "Jokowi Pasca Naiknya BBM" di Jakarta, Jumat (21/11/2014).

Berdasarkan hasil survei LSI, sebanyak 39,60 persen responden di kalangan menengah ke bawah mengaku puas pada kinerja Jokowi. Sedangkan 48,52 persen lainnya mengaku tidak puas akan kinerja Jokowi dan sebesar 11, 88 persen responden tidak menjawab.

Sementara pada kalangan menengah, sebanyak 60 persen responden menyatakan puas atas kinerja Jokowi sejak dilantik sebagai presiden. Sedangkan sebesar 40 persen responden mengaku tidak puas.

Ade mengatakan, pada kalangan menengah ke atas, sebesar 48, 44 persen responden mengaku puas atas kinerja Jokowi dan sebesar 37,5 persen merasa tidak puas. Sementara responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 14, 06 persen.

Menurut Ade, hasil survei tersebut menyatakan bahwa Jokowi mulai ditinggalkan pendukungnya yang mayoritas berasal dari 'wong cilik' pasca kenaikan harga BBM.

"Mayoritas pendukung Jokowi justru 'wong cilik' ini. Ketika masyarakat pendukungnya tidak puas, ini 'warning' juga," kata Ade.

Survei ini dilakukan dalam pada 18-19 November 2014 menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,9 persen. Jumlah responden yang terlibat dalam survei ini sebanyak 1.200 orang yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. LSI juga melengkapi surveinya dengan metode analisis media dan wawancara mendalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com