Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Menteri Merapat ke Istana, Jokowi Umumkan Kenaikan Harga BBM Malam Ini?

Kompas.com - 17/11/2014, 20:48 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah menteri Kabinet Kerja berdatangan ke Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/11/2014) malam. Mereka mengaku dipanggil oleh Presiden Joko Widodo.

Pantauan Kompas.com, sejumlah menteri yang sudah terlihat hadir di Istana di antaranya Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan.

Saat ditanya tujuan kedatangannya ke Istana, Anies mengaku tak tahu apa agenda malam ini. Ia mengaku menerima pesan singkat yang dikirimkan oleh Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto berisi undangan untuk merapat ke Istana.

"Saya tidak tahu soal apa," kata Anies.

Hal yang sama juga diungkapkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Menurut Tjahjo, ia baru menerima pesan singkat dari Andi Widjajanto sekitar pukul 19.00 WIB.

"Baru saja tadi. Mendadak. Saya di-SMS setengah jam yang lalu bahwa pukul 8.15 harus sampai di sini," kata dia.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono pun bungkam saat ditanya akan kedatangan para menteri terkait informasi bahwa Jokowi akan mengumumkan kenaikan harga BBM pada malam ini. Ia hanya menyebutkan bahwa kajian soal subsidi BBM sudah dinilai oleh Menteri Keuangan.

"Pengalihannya nanti akan menambahkan kedaulatan pangan, perumahan, dan untuk jalan. Angkanya ada di Menkeu," kata dia.

Ia juga mengaku tak tahu berapa besaran kenaikan harga BBM. 

Meski para menteri tak mau buka suara soal agenda di Istana malam ini, sumber Kompas.com di Kabinet Kerja menyebutkan bahwa Jokowi kemungkinan besar akan mengumumkan sendiri kenaikan harga BBM.

"Awalnya tidak demikian, tapi enggak tahu rencana berubah dan pindah di Istana, seharusnya Presiden yang mengumumkan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com