Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Banyak Pendukung Minta Prabowo Tak Hadiri Pelantikan Jokowi-JK

Kompas.com - 16/10/2014, 10:57 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto belum memastikan hadir dalam acara pelantikan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden periode 2014-2019. Pelantikan akan digelar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/10/2014).

Alasannya, Prabowo belum menerima undangan dari MPR dan ada permintaan dari para pendukung agar mantan calon presiden itu tak perlu menghadiri acara pelantikan tersebut.

"Suara dari pendukung Prabowo-Hatta sangat besar agar tidak menghadiri acara pelantikan. Namun, Pak Prabowo terus mempertimbangkan hal yang paling baik," kata Muzani di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis.

Muzani tak menjelaskan rinci soal permintaan dari para pendukung Prabowo tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa permintaan tersebut disampaikan melalui telepon dan pesan singkat.

Pada Rabu (15/10/2014) malam, kata Muzani, Prabowo menggelar rapat bersama para elite Partai Gerindra. Agenda rapat tersebut salah satunya membicarakan apakah Prabowo hadir dalam pelantikan Jokowi-JK atau tidak.

"Sampai tadi malam, Pak Prabowo belum menerima undangan pelantikan itu. Pak Prabowo akan mempertimbangkan dengan bijak, akan dipilih yang paling baik," ujarnya.

Rencananya, pimpinan MPR baru akan menyampaikan undangan pelantikan kepada Prabowo pada Jumat (17/10/2014). Muzani menegaskan, Prabowo memiliki hak untuk memenuhi atau menolak memenuhi undangan tersebut nantinya.

Menurut Muzani, undangan itu hanya bersifat pribadi, dan tak perlu dijadikan polemik jika Prabowo nantinya benar-benar tidak hadir.

"Bu Megawati juga tidak hadir saat SBY dilantik tahun 2009. Tidak ada keharusan hadir, itu hanya seremoni biasa, undangan yang sifatnya pribadi," ucap Muzani.

Berbeda dengan Prabowo, mantan calon wakil presiden Hatta Rajasa justru memastikan bakal hadir saat Jokowi-JK dilantik. Hatta bahkan mewajibkan semua anggota Fraksi PAN untuk hadir. (Baca: Hatta Ingin Prabowo Hadiri Pelantikan Jokowi-JK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com