Koalisi ini menginginkan penetapan pimpinan dilakukan secara musyawarah mufakat dengan komposisi perwakilan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sebagai Ketua MPR dan empat kursi Wakil Ketua MPR dibagi rata antara Koalisi Merah Putih dan Koalisi Jokowi-JK.
"Ada keinginan dari DPD untuk jadi ketua dan kami bersama-sama dengan unsur koalisi Prabowo dan Koalisi Jokowi-JK sama-sama di dalam pimpinan itu. Kan ada lima kursi, DPD satu kursi, bisa dua kursi untuk Merah Putih, dua kursi untuk kami," ucap Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura Saleh Husin di kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Jakarta, Minggu (5/10/2014).
Saleh menuturkan opsi itu ditawarkan agar pemilihan pimpinan MPR bisa sesuai dengan ciri lembaga itu yang mengutamakan permusyawaratan. "Kami tidak ingin apa yang terjadi di DPR terulang. Kami inginnya ini berjalan smooth tidak seperti kemarin," kata Sekretaris Fraksi Partai Hanura di DPR itu.
Wakil Sekretaris Jenderal Ahmad Basarah merasa yakin opsi ini diterima oleh koalisi Merah Putih. Menurut dia, masih ada negarawan yang masih peduli di kubu kompetitornya itu yang ingin menjaga MPR.
Namun, saat ditanyakan, siapa partai Koalisi Merah Putih yang dilobi untuk ditawarkan opsi ini, Basarah justru menyerahkannya kepada DPD. "Kami serahkan ke DPD untuk melakukan pembicaraan dengan pihak koalisi Merah Putih," kata Basarah.
Apabila Koalisi Merah Putih sepakat, Basarah mengaku kubunya baru akan menyiapkan nama-nama dari koalisi Jokowi-JK untuk duduk di kursi Wakil Ketua MPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.