Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-JK dan Tokoh Elite Pendukungnya Berkumpul di Rumah Megawati

Kompas.com - 05/10/2014, 13:54 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- Sejumlah tokoh elite partai politik pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla berkumpul di kediaman Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2014) siang. Selain bersilaturahim, mereka berkumpul untuk membahas isu-isu politik yang sedang terjadi saat ini.

"Ini kan Idul Adha, silaturahmi. Soal politik dibicarakan nanti lah, tujuan utamanya kan silaturahmi," ujar JK saat datang ke kediaman Megawati siang ini.

Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Ahmad Basarah menambahkan, bukan tidak mungkin ada pembicaraan politik dalam pertemuan tersebut. Salah satu yang menjadi pembahasan adalah soal peta kekuatan koalisi Jokowi-Jusuf Kalla di parlemen.

"Besok MPR akan menyelenggarakan sidang untuk pimpinan MPR, dibicarakan bagaimana mitra kerja sama Koalisi Indonesia Hebat untuk besok," ucap Basarah.

Presiden terpilih Jokowi hadir dalam pertemuan itu. Demikian pula Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Sutiyoso, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella, Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo, Ketua DPP Partai Hanura Syarifuddin Sudding, Sekretaris Jenderal PKB Ahnif Dakhiri, dan Ketua DPP PKB Marwan Jafar, dan Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husin.

Saat ini koalisi partai pendukung Jokowi-JK tengah menghadapi tantangan di parlemen. Koalisi tersebut hanya diisi oleh PDI-P, Partai Hanura, Partai Nasdem, dan PKB. Jumlah ini masih kalah kuat dari Koalisi Merah Putih yang diisi oleh lima partai politik. Partai Demokrat mengklaim berdiri di antara kedua kubu. Namun, partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono itu masuk dalam paket pimpinan DPR yang diajukan Koalisi Merah Putih.

Koalisi pendukung Jokowi-JK sudah kalah dalam pengusungan paket pimpinan DPR yang dimenangkan Koalisi Merah Putih. DPR kini dipimpin oleh Setya Novanto (Golkar) selaku ketua dan dibantu wakil ketua Agus Hermanto (Partai Demokrat), Fahri Hamzah (PKS), dan Fadli Zon (Gerindra). Pada Senin besok, MPR akan kembali bersidang untuk memilih paket pimpinan MPR.

 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com