Ruhut menyebut pernyataan Sutan hanya ingin membela diri. (Baca: Sutan: SBY Perintahkan All Out, tetapi Pimpinan Fraksi Malah Suruh Walk Out)
"Kalau itu, argumentasinya kan. Janganlah kalau kita tunjukkan kita telmi (telat mikir). Bedakan all out dengan walk out. Itu alasan yang tidak baik, itu membela diri," kata Ruhut di Kompleks Parlemen, Senin (29/9/2014).
Sejumlah anggota Fraksi Demokrat pun diperiksa Komisi Pengawas DPP Partai Demokrat pada hari ini. Menurut Ruhut, hasil pemeriksaan itu nantinya akan serahkan kepada SBY sebagai bahan untuk pengambilan sikap. Ruhut menambahkan, meski termasuk anggota yang ikut walk out, ia menyesalkan tindakan itu.
Ruhut mengatakan, jika Fraksi Demokrat menolak pilkada langsung seharusnya tetap tinggal di dalam dan memilih untuk abstain.
"Kita seharusnya di dalam dong, gentlemen. Kita kan abstain bisa. Saya enggak setuju walk out itu," ujarnya.
Saat ditanya alasannya ikut walk out, Ruhut berdalih tengah berkomunikasi dengan SBY yang berada di Washington DC, Amerika Serikat. Ruhut mengaku ingin bertanya kepada SBY sikap apa yang sebaiknya diambil Fraksi Demokrat. Menurut Ruhut, instruksi walk out yang diberikan Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf berasal dari pesan singkat yang dikirimkan Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan. Menurut dia, saat itu Syarief memberikan instruksi itu mengatasnamakan SBY.
"Kan aku sedang berhubungan dengan Pak SBY waktu lagi rame-ramenya. Tapi, telepon keburu mati, tahunya masuk SMS dari Bapak, 'I’ll call you later'," kata Ruhut, sembari menunjukkan isi pesan singkat dari SBY tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.