Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-JK Dinilai Perlu Dukungan Parpol Koalisi Merah Putih

Kompas.com - 22/08/2014, 18:05 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dinilai tetap memerlukan dukungan dari partai Koalisi Merah Putih dalam menjalankan pemerintahannya kelak. Pasalnya, akumulasi kursi di DPR yang dimiliki partai koalisi pendukung Jokowi-JK tidak cukup signifikan untuk membantu program pemerintah.

Hal itu disampaikan pengamat politik Universitas Indonesia Arbi Sanit saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/8/2014).

Menurut Arbi, jika Jokowi tak bisa menggandeng partai Koalisi Merah Putih, maka sulit bagi pemerintahannya untuk merealisasikan program kerja yang membutuhkan persetujuan DPR.

“Apapun tidak bisa dibuat (oleh Jokowi). Voting, kalah lah dia. (Kursi yang dimiliki) hanya 39 persen, itu harus dibalik,” kata Arbi.

Arbi mengatakan, tidak sulit bagi Jokowi untuk mendapat dukungan tambahan parpol. Salah satu partai Koalisi Merah Putih yang menurutnya paling mudah untuk digandeng, yakni Golkar. Pasalnya, JK adalah mantan Ketua Umum Golkar.

Selain itu, kata dia, Jokowi juga dapat memanfaatkan sejumlah pendukungnya yang dipecat dari keanggotaan Golkar. Setidaknya, ada tiga politisi yang dipecat oleh Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, yakni Agus Gumiwang, Poempida Hidayatullah, dan Nusron Wahid.

“Orang-orang yang dipecat Bakrie itu, mereka ingin ada di dalam pemerintahan. Jadi keputusannya pasti ingin mempercepat kongres luar biasa itu (munas),” ujarnya.

Pasangan Jokowi-JK didukung oleh empat parpol, yakni PDI Perjuangan (18,95 persen suara pemilu legislatif, 109 kursi DPR), Partai Nasdem (6,72 persen, 35 kursi DPR), Partai Kebangkitan Bangsa (9,04 persen, 47 kursi DPR), dan Partai Hanura (5,26 persen, 16 kursi DPR). Jika dijumlah, pasangan tersebut memperoleh dukungan 39,97 persen suara atau 207 kursi DPR.

Pasangan Prabowo-Hatta didukung oleh lima parpol yang lolos ke DPR, yakni Partai Gerindra (11,81 persen, 73 kursi DPR), Partai Golkar (14,75 persen, 91 kursi DPR), Partai Amanat Nasional (7,59 persen, 49 kursi DPR), Partai Persatuan Pembangunan (6,53 persen, 39 kursi DPR), dan Partai Keadilan Sejahtera (6,79 persen, 40 kursi DPR). Jika dijumlah, pasangan tersebut memperoleh dukungan 47,47 persen suara atau 292 kursi DPR.

Adapun Partai Demokrat memperoleh 10,19 persen atau 61 kursi DPR. Demokrat memilih menjadi penyeimbang sesuai arahan Ketua Umumnya Susilo Bambang Yudhoyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com