Deputi tim transisi Jokowi-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto, menjelaskan, pihaknya tengah merancang strategi agar kebijakan pemerintahan selanjutnya dapat berjalan dengan sumber anggaran yang lebih sehat. Jokowi juga ingin menyehatkan fiskal untuk mempercepat proses pembangunan.
"Ruang fiskal itu berguna untuk pembangunan, demi mendorong rakyat jadi kekuatan produksi yang kuat, termasuk untuk memastikan rakyat bisa bekerja," kata Hasto, di Kantor Transisi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2014).
Terkait hal itu, kata Hasto, saat ini beban utang negara sudah sangat tinggi. Beban tersebut semakin berat karena kebijakan pemerintah memberikan subsidi untuk penggunaan BBM, dan akhirnya menjadi masalah karena dianggap tak tepat sasaran.
"Bagi kita, harus ada skala prioritasnya," ucap Hasto.
Menyikapi permasalahan tersebut, melalui tim transisi, Jokowi ingin memastikan bahwa beberapa program unggulannya terlaksana secara cepat. Di antaranya adalah program Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Setelah menjalankan dua program itu, kata Hasto, langkah selanjutnya adalah menggunakan anggaran seefisien mungkin melalui pemangkasan beban lainnya.
Hasto mengilustrasikan diperlukannya pembangunan kilang minyak baru dan memberantas mafia perminyakan sambil melakukan terobosan mengonversi BBM ke gas.
"Setelah itu dilakukan, barulah ada kebijakan lain seperti menaikkan harga BBM. Ini bertahap supaya efek inflasi tak besar.... Jadi, buat apa subsidi BBM dikurangi, tetapi korupsi jalan terus? Itu tidak adil," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.