Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Munas Tahun Ini, Aburizal Berniat Maju Jadi Ketum Golkar Lagi?

Kompas.com - 06/08/2014, 18:56 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Wacana pelaksanaan musyawarah nasional (munas) Partai Golkar pada tahun 2014 ini terus menguat di internal partai berlambang pohon beringin itu. Bahkan, ada kabar Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie berniat kembali maju dalam munas untuk melanggengkan kekuasaannya.

"Saya dengar Saudara Aburizal katanya akan maju. Mudah-mudahan (informasi) ini salah. Walaupun kalau dia maju, ya itu hak dia, siapa saja boleh maju," ujar politisi senior Partai Golkar, Fahmi Idris, saat dihubungi pada Rabu (6/8/2014).

Fahmi mengungkapkan, kabar tersebut mulai terdengar di internal partainya. Namun, saat ditanyakan, sejauh mana peluang Aburizal kembali menjadi ketua umum, Fahmi enggan berkomentar. Selain nama Aburizal, ada pula dua nama lain yang dipastikan maju sebagai calon ketua umum, yakni Agung Laksono dan MS Hidayat.

Hal senada disampaikan anggota Komisi IX dari Fraksi Partai Golkar, Poempida Hidayatulloh. Poempida mengaku telah mendengar kabar tersebut. Namun, dia melihat wacana itu semakin redup.

"Kelihatannya Bang Ical akan dorong orang-orangnya untuk maju membela kepentingannya," kata Poempida yang baru saja dipecat oleh Aburizal lantaran membela Jokowi-Jusuf Kalla itu.

Tarik ulur soal pelaksanaan munas hingga kini masih terjadi di tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut. Kubu pendukung Aburizal menyatakan bahwa munas untuk mencari ketua umum itu baru akan dilakukan pada tahun 2015. Hal tersebut sesuai dengan rekomendasi munas di Pekanbaru pada tahun 2014.

Di sisi lain, kubu penentang Aburizal menyatakan rekomendasi munas itu tidak sesuai dengan AD/ART Partai Golkar yang menyatakan masa jabatan DPP Partai Golkar adalah lima tahun. Mereka menggunakan dasar AD/ART partai untuk mendesak munas dilakukan tahun 2014 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com