Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Tuding Pernyataannya soal Hasil Pilpres "Dipelintir"

Kompas.com - 21/07/2014, 06:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD, mengatakan, ada pernyataannya yang tidak dikutip dengan lengkap oleh salah satu televisi nasional. Pernyataan itu terkait hasil rekapitulasi suara Pemilu Presiden 2014.

"Ada statement saya yang dimuat tak lengkap oleh TV swasta sehingga menjadi tak utuh dan memberi kesan seakan-akan saya menyatakan Jokowi (Joko Widodo) sudah menang pilpres, dan Prabowo kalah," katanya di Jakarta, Minggu (20/7/2014) malam.

Bahkan, kata Mahfud, dalam berita tersebut, dia seolah sudah mengembalikan mandat sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional untuk pasangan Prabowo-Hatta. "Yang benar, saya ditanya, bagaimana persiapan tim Prabowo-Hatta menghadapi penetapan KPU 22 Juli yang akan datang," tutur Mahfud.

Atas pertanyaan itu, Mahfud mengaku menjawab, "Timkamnas biasa-biasa saja, menunggu keputusan KPU dan tidak mengerahkan massa." Dia melanjutkan, "Kalaupun ada (pengerahan massa) pun itu bukanlah timkamnas, melainkan relawan."

Dalam wawancara yang menurut dia dilakukan oleh lebih dari satu televisi itu, Mahfud kemudian ditanya tentang rencana timkamnas setelah 22 Juli 2014. Dalam wawancara itu, kata Mahfud, dia menjawab, "Tergantung keputusan KPU."

Mahfud juga mengatakan bahwa ia saat itu mengatakan masih percaya Prabowo-Hatta memenangi Pemilu Presiden 2014 berdasarkan data yang mereka punya. Setelah jawaban itu, dia baru menambahkan, "Akan tetapi, kalau ternyata Jokowi yang menang, maka saya tentu harus menerimanya secara fair, saya akan menyampaikan kepada Prabowo-Hatta bahwa saya gagal mengantar Prabowo menang."

Berikutnya, lanjut Mahfud, dia menambahkan pernyataan, "Terlepas dari soal menang atau kalah tanggal 22 Juli itu, saya akan mengembalikan mandat karena timkamnas itu memang hanya sampai keluarnya keputusan KPU." (Baca: Saya Tidak Berhasil Menangkan Prabowo-Hatta)

Lalu, Mahfud melanjutkan dengan mengulang kutipan-kutipan wawancaranya itu, dia mengatakan bahwa timkamnas tidak akan ikut jika ada proses hukum ke Mahkamah Konstitusi terkait hasil pemilu presiden ini.

"Kalau harus ke MK, baik Prabowo yang digugat (karena menang) maupun yang menggugat (karena kalah), maka saya tidak ikut," ujar mantan Ketua MK ini masih mengulang wawancaranya tersebut. "Yang mengurus ke MK itu tim hukum, bukan timkamnas. Demi kode etik, sebagai mantan Ketua MK, saya tidak bisa mengurus perkara di MK."

Menurut Mahfud, dari semua televisi yang mewawancarainya, satu stasiun televisi tak mengambil seluruh kutipan dengan utuh. "Itulah yang saya katakan kepada Metro TV, Kompas TV, dan Trans 7. Tapi Metro TV mengambil bagian-bagian tertentu yang memberi kesan seakan-akan saya mengatakan Prabowo-Hatta sudah kalah," kecam dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com