Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut RRI: Komisi I Pernah Apresiasi "Quick Count" RRI

Kompas.com - 15/07/2014, 15:42 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Niken Rosalita Widiastuti mengatakan, hitung cepat atau quick count yang dilakukan Radio Republik Indonesia (RRI) bukan kali pertama dilakukan pada Pemilu Presiden 9 Juli lalu. Menurut dia, RRI telah menyelenggarakan quick count sejak Pemilu 2009.

“Tahun 2009 juga sudah menyelenggarakan hal yang sama untuk pileg dan pilpres. Tapi karena hasilnya sama dengan KPU, tidak jadi sampai trending topic,” kata Niken di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/7/2014).

Ia menambahkan, quick count tersebut dilaksanakan oleh Pusat Penelitian, Pengembagan, Pendidikan, dan Latihan (Puslitbangdiklat) RRI. Tujuannya, kata Niken, untuk memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat atas hasil pemilu.

Saat Pileg 2014 lalu, ia mengatakan, Puslitbangdiklat RRI juga menyelenggarakan quick count. Hasil quick count tersebut rupanya tidak jauh berbeda dengan perhitungan KPU. Oleh karena itu, KPU memberikan sertifikat terdaftar kepada Puslitbangdiklat RRI.

“RDP Komisi I juga memberi apresiasi quick count yang hampir sama dengan KPU hingga akhirnya RRI mendapat izin sertifikat terdaftar dari KPU,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR yang juga anggota timses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfudz Siddiq, mengatakan, Komisi I berencana memanggil jajaran direksi RRI pasca-hasil hitung cepat lembaga itu disiarkan di sejumlah lembaga penyiaran. (Baca: Komisi I Akan Panggil RRI karena Lakukan "Quick Count")

Hasil hitung cepat RRI menunjukkan, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul dengan perolehan 52,71 persen. Adapun Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 47,29 persen. Rencana tersebut menuai kritik dari berbagai pihak.

Baca juga:

PDI-P: Masa RRI Menyuarakan Kebenaran Dipermasalahkan?

TB Hasanuddin Bantah Komisi I Akan Panggil RRI Terkait "Quick Count"

Ironis, Komisi I DPR Panggil RRI karena "Quick Count"

Demokrat: RRI Dapat Uang dari Mana Bisa Buat "Quick Count"?


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian Hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian Hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com