Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu SBY, Prabowo Salip Jokowi di Tikungan Akhir

Kompas.com - 05/07/2014, 20:54 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Hatta Rajasa dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (4/7/2014) malam, diyakini sudah didesain sejak awal sebagai salah satu strategi pemenangan pasangan calon nomor urut satu itu. Sosok SBY dinilai masih tetap berpengaruh dalam meraih simpati masyarakat di tikungan terakhir.

Demikian disampaikan pengamat komunikasi politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heriyanto, saat dihubungi, Sabtu (5/7/2014). "Saya melihat, sedari awal, saya sudah berkali-kali bicara, ada kemungkinan dua strategi akhir kampanye Prabowo. Salah satunya semacam menunjukkan kepada publik endorsement dari SBY seperti yang dilakukan dalam pertemuan tadi malam," kata Gun Gun.

Dia menyebutkan, pertemuan itu bukanlah suatu pertemuan yang natural. Menurut Gun Gun, pertemuan Prabowo dan SBY sudah didesain sedemikian mungkin agar menjaga netralitas SBY. Namun di sisi lain, tetap memberikan keuntungan bagi Prabowo di masa penghujung kampanye.

Gun Gun menilai efek pertemuan SBY dengan Prabowo tadi malam masih cukup berpengaruh bagi para penggemar sosok SBY yang jumlahnya masih cukup besar. Meski Partai Demokrat kini tak lagi menjadi favorit pemilih, tetapi sosok SBY masih cukup dikagumi sejumlah kalangan.

"Jadi dengan bertemu SBY itu, Prabowo bisa meraih follower SBY karena Partai Demokrat dan follower SBY yang bukan dari Partai Demokrat. Jumlahnya cukup bisa menyalip di tikungan," ujar Gun Gun.

Efek SBY membuahkan hasil pada Pemilu 2004 dan 2009 di mana suara Partai Demokrat tidak terlalu fantastis, tetapi bisa membawa SBY menang mutlak dalam pemilihan presiden. "Meskipun SBY tak punya prestasi yang luar biasa, tapi dia tetap memiliki pendukung," ucap Gun Gun.

Dalam pertemuan semalam, SBY menyampaikan lima pesan kepada Prabowo. SBY meminta Prabowo bersabar menghadapi kritik, berjuang keras, menempatkan kepentingan bangsa di atas segala-segalanya, bersikap adil, dan menyempurnakan proses demokrasi di Indonesia. SBY mengaku menerima Prabowo atas permintaan yang bersangkutan. Sebagai Presiden, SBY menilai dirinya perlu menyampaikan sejumlah pesan kepada calon pemimpin Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com